Jumat, 08 Agustus 2014
ketulusan
Tinggal Dalam Ketulusan
Orang yang tulus dalam menyatakan kebenaran selalu mencari jalan bagi keselamatan sesamanya. Keterusterangan Amos dalam menyampaikan hukuman Tuhan didasari oleh ketulusan hati untuk melihat bangsanya merespon Firman Tuhan dan mengambil langkah untuk bertobat. Sama sekali tidak tersirat usaha untuk menghancurkan masa depan Israel. Justru Amos memohon dengan sangat agar Tuhan memberikan pengampunan terhadap bangsanya (1-6). Amos sangat berharap bangsanya bertobat sebelum tiba waktu Tuhan untuk menghukum mereka yang berjalan di dalam kegelapan dan bukan di dalam terang! Mari kita belajar menerima pengajaran yang benar dan disampaikan dengan tulus supaya kita terbukti lurus, tidak bengkok dan menyimpang dari kebenaran (7).
Orang yang tidak tulus dalam memberitakan kebenaran hanya mau menyelamatkan diri dan kedudukannya belaka. Berbeda dengan Amos, imam Amazia jelas bukan mengabdi pada Tuhan tapi pada "tuan" yaitu raja (10) demi mempertahankan posisi sebagai imam kerajaan (13). Dari komentar terhadap Amos, jelas terlihat bahwa Amazia menghubungkan pelayanan bernubuat dengan usaha menghidupi diri (12). Marilah sebagai pelayan Tuhan kita bertekad untuk memberitakan kebenaran sebagai wujud pelayanan yang tulus kepada Tuhan. Jauhkan diri dari sikap pamrih yang melihat pelayanan sebagai kesempatan untuk memenuhi kebutuhan hidup atau bahkan mempertahankan posisi tertentu dengan sekuat tenaga!
Mazmur 7:11
"Perisai bagiku adalah Allah yang menyelamatkanorang-orang yang tulus hati."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar