@thebiblesay

Sabtu, 23 Juni 2012

Menghina Manusia = Menghina Tuhan

Dia yang sedang MENGHINA Manusia Sedang MENGHINA Tuhan,
Setiap 1 Kata Hinaan Yang anda keluarkan adalah 1 Kritik Untuk Tuhan
LOGIKANYA:
Apakah anda marah jika Gambar yang sudah anda buat dengan sungguh-sungguh selama 1 jam Di Hina oleh Orang Lain ?
“HUU GAMBARNYA JELEK!)
Menghina Jeleknya Gambar = Menghina Usaha Si Pelukis
Sehingga MENGHINA Jeleknya Manusia
Berati MENGHINA Jeleknya Karya Tuhan

Hidup Dalam Kerajaan Sorga

Kisah Para Rasul 1:3

Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.

Jika seseorang menyampaikan sesuatu berulang-ulang, hal itu menandakan bahwa pesan tersebut sangat penting dan harus diingat. Ada sebuah pesan penting yang Yesus sampaikan berulang-ulang, bahkan hal ini menjadi pesan utamanya selama pelayanannya di bumi, yaitu Kerajaan Allah. Bahkan setelah kebangkitan-Nya, Yesus kembali menyampaikan hal yang sama.

Apakah Kerajaan Allah atau Kerajaan Sorga yang Yesus maksud? Kerajaan Allah atau Kerajaan Sorga bukan hanya tentang sebuah tempat yang akan kita tuju nanti di alam kekekalan. Roma 14:17 menyatakan “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus,” dan juga Rasul Paulus menjelaskan bahwa “Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa” (1 Kor 4:20).

Kerajaan Allah adalah pemerintahan Allah dalam kehidupan kita saat ini melalui kuasa Roh Kudus. Itu sebabnya mereka yang tidak menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat dikatakan tidak bisa masuk dalam Kerajaan Sorga. Karena tanpa Kristus kita tidak bisa diperdamaikan dengan Allah, dan jika demikian maka kita tidak bisa dibabtis dalam Roh Kudus.

Setelah manusia jatuh dalam dosa, manusia kehilangan pemerintahan Tuhan dalam hidupnya, sehingga tidak bisa memiliki hubungan yang intim lagi dengan Tuhan. Namun dengan penebusan Kristus, hubungan dengan Tuhan itu dipulihkan. Kemudian Tuhan mengutus  Roh Kudus untuk menjadi penolong dalam hidup kita, sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran dan melakukan perintah-perintah-Nya, yaitu Firman Kebenaran itu.

Kita tidak bisa hidup dalam Kerajaan Allah jika tidak mentaati firman-Nya. Dalam 1 Yoh 5:3 dinyatakan bahwa “Perintah-perintah-Nya itu tidak berat”. Benarkah demikian? Benar, seperti yang dituliskan dalam ayat tersebut, jika kita melakukannya karena kasih kepada Allah, maka perintah-perintah-Nya itu tidak berat. Namun jika kita tidak mengasihi-Nya, maka perintah semudah apapun akan terasa sangat berat untuk kita lakukan.

Jadi, seperti yang Yesus serukan di awal-awal pelayanan-Nya, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” (Matius 4:17), pertobatan adalah pintu masuk ke dalam dimensi pemerintahan Tuhan. Setelah itu, buka hati untuk Roh Kudus masuk dan memerintah kehidupan kita, dan terus menjaga hubungan intim dengan Tuhan, maka percayalah bahwa Kerajaan Allah itu akan hadir dalam setiap aspek kehidupan Anda.

Kebaikan Hadirkan Kerajaan Allah

Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” (Matius 25:40)
Banyak dari kita yang apabila mendengar tentang pengajaran Kerajaan Allah langsung mengasosiasikannya dengan pengusiran roh-roh jahat, kesembuhan, dan membangkitkan orang-orang yang mati. Padahal, hal ini belumlah lengkap. Ada satu cara lain yang tertulis di dalam Alkitab mengenai bagaimana menghadirkan Kerajaan Allah.
Pada kitab Matius 25:40 disana jelas disebutkan bahwa Kerajaan Allah dapat hadir di muka bumi saat kita menolong orang yang membutuhkan atau berbuat kebaikan kepada mereka yang sangat mengalami kesulitan. Ini penting untuk digarisbawahi dan dimengerti oleh setiap kita. Mengapa? Karena dengan begini kita akan mengubah cara pandang kita dalam berbuat kebaikan bagi orang-orang yang membutuhkan.
Disadari atau tidak, karena seringnya gereja atau kelompok-kelompok Kristen mengadakan bakti sosial, saat kita melakukannya, kita melakukannya dengan semangat “senang atau suka saja”. Hal ini tentu tidaklah sehat karena jika kita melakukan dengan motif seperti itu maka apa bedanya apa yang kita lakukan dengan orang-orang lain yang belum percaya kepada Tuhan Yesus. Tidak ada bedanya bukan?
Kemudian juga jika menggunakan motif “senang atau suka saja” dalam berbuat baik kepada orang yang membutuhkan maka tidak ada hal yang akan terjadi di dalam hidup orang-orang yang kita bantu. Mereka sangat mungkin akan tetap seperti keadaan mereka dimana sebelum kita bantu.
Menjadi berbeda persoalannya jika saat kita mengulurkan tangan kita dengan membawa konsep “supaya Kerajaan Allah hadir di kehidupan mereka”. Apa yang kita kerjakan kepada orang-orang tersebut akan berdampak ke dalam kehidupan mereka, bahkan kita akan meninggalkan sesuatu yang ilahi di tengah-tengah mereka. Lalu sesuatu ilahi seperti apakah yang kita tinggalkan kepada mereka?
Roma 14:17 berbunyi bahwa Kerajaan Allah mengenai kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus. Jadi, dengan begitu yang kita tinggalkan kepada orang-orang yang kita berikan pertolongan sesungguhnya adalah ketiga hal tadi – kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus.
Tentu sangat sulit untuk mengetahui atau mendeteksi motif orang-orang yang melakukan perbuatan baik kepada masyarakat yang secara ekonomi begitu memprihatinkan. Namun, ini bukanlah persoalan yang besar. Mengapa ? Karena artikel ini ditujukan kepada Anda, bukan kepada orang yang tidak membaca pengajaran ini.
Akhir tulisan, penulis menyatakan selamat mempraktikan kebenaran firman Tuhan ini di dalam kehidupan Anda masing-masing. Tuhan Yesus memberkati.

Akrab Dengan Bapa

“Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di surga, Dikuduskanlah nama-Mu” (Matius 6:9)
Yesus menjanjikan suatu hubungan yang baru dan akrab dengan-Nya dan dengan Bapa. Yesus berdoa, “Supaya mereka semua (semua orang percaya) menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam kita” (Yohanes 17:21).
Maksud Yesus bukanlah bahwa kita kehilangan identitas dan kesadaran kita di dalam Allah. Kita di dalam Allah dan Dia ada di dalam kita, tetapi kita masih merupakan dua kepribadian yang terpisah. Yesus sedang menjelaskan bahwa kita bisa mempunyai hubungan yang intim dengan Bapa.
Karena keintiman kita dengan Allah, Yesus mengatakan supaya kita menyebut-Nya “Bapa kami”.
Yesus bisa mengatakan kepada kita, “Apabila kamu berdoa katakan, ‘O Allah’.” Itu akan menunjukkan kuasa-Nya yang mutlak atas kita. Tetapi, Yesus ingin kita mengetahui sesuatu yang lebih daripada sekedar kuasa Allah yang dahsyat.
Yesus bisa mengatakan kepada kita, “Apabila kamu berdoa, katakan, ‘Tuhanku’.” Itu akan menunjukkan kedaulatannya atas kita. Namun, Yesus ingin kita mengetahui sesuatu yang lebih daripada sekedar penguasaan Allah atas kehidupan kita.
Yesus bisa mengatakan kepada kita, “Apabila kamu berdoa, katakan ‘Tuan Yang Terhormat’.” Pada zaman Yesus, istilah itu berarti “guru”, dan ini akan menunjukkan bimbingan Allah. Tetapi, Yesus ingin menunjukkan sesuatu yang lebih daripada sekedar cara Tuan/Guru mengarahkan dan membimbing kehidupan kita.
Yesus bisa mengatakan kepada kita, “Apabila kamu berdoa, katakan, ‘Gembalaku’.” Itu akan menunjukkan kepedulian-Nya terhadap kita. Namun, Yesus ingin menunjukkan bahwa Allah menawarkan perlindungan yang lebih besar daripada kepeduliaan seorang gembala kepada ternaknya.
Ketimbang istilah-istilah tersebut, Yesus memilih untuk memakai satu istilah yang berbicara tentang hubungan yang lebih akrab dengan Allah. Yesus mengatakan kepada kita untuk memanggil Allah, “Bapa kami”.
Ketika Anda mulai berdoa, Anda sama seperti seorang anak Raja yang masuk ke dalam hadirat bapanya. Para penjaga tidak menghalangi si anak, dan tak seorang pun dari para staf eksekutif yang mengganggu. Ia adalah anak Raja. Ia mempunyai jalan masuk langsung kepada raja karena mereka mempunyai hubungan. Raja adalah ayah si anak. Ketika Anda berdoaBapa Kami”, Anda tahu Anda adalah milik Allah, dan bahwa Dia adalah milik Anda. Anda berelasi.
Apakah hubungan Bapa dengan Anak ? Itu adalah suatu hubungan keintiman.
Bagaimanakah perasaan Anda ketika Anda akrab dengan seseorang...orangtua, pasangan hidup, teman, atau saudara lelaki atau saudara perempuan? Jika Anda intim, Anda merasa satu dengan mereka. Anda merasa bersama, Anda berpikir bersama, Anda mengasihi hal-hal yang sama dan Anda suka pergi bersama-sama. Keintiman adalah kesatuan.
Doa Bapa Kami menawarkan kepada Anda jenis kesatuan itu dengan Allah.

Potensi dan Tujuan Tuhan

Berfirmanlah Allah: “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi” (Kejadian 1:26)
Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan suatu tujuan dan setiap ciptaan-Nya dilengkapi dengan potensi atau kemampuan untuk memenuhi tujuan tersebut. Seluruh alam bersaksi akan kebesaran-Nya ini, seperti terbukti dari fakta bahwa biji-biji akan selalu membawa benih pohonnya sendiri dalam dirinya yang sudah ditakdirkan untuk menghasilkan.
Dalam setiap burung ada kawanan burung, dalam setiap sapi ada kawanan sapi, dalam setiap ikan ada kawanan ikan , dalam setiap serigala ada kawanan serigala. Segala sesuatu berisi potensi untuk menjadi dirinya yang seutuhnya sesuai dengan tujuan penciptaannya.
Tetapi pelepasan dan pemaksimalan potensi tersebut tergantung pada lingkungan yang sesuai perkembangan dan pelepasannya. Sebagai contoh, walaupun sebutir benih berpotensi untuk berproduksi menjadi sebatang pohon dan kemudian menghasilkan buah banyak, potensi besar ini dapat diperkecil, dikendalikan, atau bahkan dihentikan oleh kondisi lingkungan yang tidak layak.
Jika benih tersebut ditempatkan dalam sebuah gerabah dari tanah liat atau batu, atau dalam unsur-unsur yang terpolusi atau beracun, potensinya yang besar menjadi tidak berguna dan tidak akan pernah sepenuhnya dimaksimalkan.
Pembatasan potensi ini tidak hanya merampok hak untuk memenuhi potensi nyata dari benih itu, namun juga merampok makanan burung-burung dan dahan pohon untuk sarang mereka, dan menjadi hambatan bagi manusia dalam mendapatkan kayu untuk membangun rumah, buah-buahan untuk dijadikan makanan, dan bahan bakar untuk perapian dan memasak.
Pada intinya, kehilangan potensi seperti ini, yang disebabkan tidak layaknya lingkungan, akan mengganggu sistem ekologi secara keseluruhan. Benih itu gagal untuk menghasilkan sebatang pohon, yang mencegah produksi oksigennya untuk memberikan kehidupan kepada manusia, yang kemudian tidak mampu memenuhi kehendak dan tujuan Tuhan dalam dunia ini.
Karena itu, apa pun usaha untuk membatasi, perlakuan kejam, penyalahgunaan, tekanan atau penindasan potensi dari segala sesuatu yang hidup, mempunyai pengaruh langsung pada tujuan dan kehendak Tuhan.
Bila melihat fakta, banyak dari antara umat manusia yang tidak pernah menemukan ataupun memanfaatkan potensi dahsyat yang ada dalam diri mereka. Kondisi tragis ini tak lain adalah hasil dari menyerahnya manusia pada kehidupan yang diatur oleh perbuatannya sendiri. Ketidakpedulian merupakan sumber terbesar dari tragedi ini.
Dalam kitab Perjanjian Lama, Nabi Hosea mengenali ketidakpedulian sebagai sumber utama perusakan diri pribadi, masyarakat, dan nasional. Saat menyebarkan penjelasan Tuhan tentang moral dan kebusukan masyarakat diantara bangsa-bangsa, ia menulis, “Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah” (Hosea 4:6a). Implikasinya adalah bahwa kehancuran di banyak bidang kehidupan kita, baik pribadi maupun nasional, berhubungan dengan kurangnya pengetahuan.
Kenyataan ini sangat tepat dalam hubungannya dengan memaksimalkan potensi dalam diri kita. Ketidakpedulian seluruh umat manusia tentang nilai, penghargaan, dan besarnya potensi manusia menyebabkan tekanan yang dahsyat bagi harta karun kita yang paling berharga.
Oleh sebab itu, kita perlu mengenali siapakah diri kita – manusia dan untuk mendapatkan jawaban ini kita tidak dapat menemukannya di perpustakaan besar yang ada di lembaga-lembaga pendidikan kita atau pada jurnal-jurnal penelitian ilmiah kita. Anda dan saya hanya dapat menemukannya di dalam Alkitab.  
Kitab Kejadian, awalnya menyatakan dengan jelas bahwa Tuhan menciptakan manusia untuk berkuasa atas dunia:
Berfirmanlah Allah: “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa (memiliki dominion) atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi” (Kejadian 1:26)
Harap diperhatikan : Tuhan menciptakan semua manusia untuk berkuasa atas dunia, bukan sesama manusia. Karena itu, setiap manusia memiliki kemampuan dan potensi untuk berkuasa, mengatur, memerintah, dan mengelola dunia.
Kita semua diciptakan untuk melayani Tuhan sebagai rekan dalam mendominasi ciptaan-Nya, yang bertujuan untuk memanifestasikan sifat alami Tuhan dan Kerajaan Surga di bumi seperti di surga.
Yesus Kristus datang ke dunia untuk alasan ini : untuk memulihkan kita kembali ke Sang Pencipta/Allah Bapa melalui karya penebusan-Nya, sehingga kita dapat menemukan kembali tempat kita yang tepat dalam kehendak-Nya bagi penciptaan-Nya – bukan untuk menciptakan suatu agama. Karena itu, sangat mendesak bagi kita untuk generasi saat ini mengkomitmenkan diri sendiri, sumber daya kita, dan energi kita untuk menghancurkan ketidakpedulian dan kesalahan yang menyelimuti kebenaran yang berhubungan dengan umat manusia, mahkota ciptaan Tuhan.
Anda sangat berharga dan diperlukan dalam takdir ras manusia, sehingga Tuhan memilih turun ke bumi untuk menebus Anda menuju tujuan dan potensi sejati Anda. Untuk apa dan menjadi apa Anda dilahirkan menyebabkan Yesus Kristus datang untuk memberikan hidup-Nya bagi pendamaian Anda. Dunia memerlukan potensi Anda.

Jumat, 22 Juni 2012

Lalui Pergumulan Rumah Tangga dengan Kuasa Doa

Pergumulan didalam kehidupan rumah tangga, memang selalu terjadi. Terkadang kita dapat lemah dan mengambil jalan pintas untuk menyelesaikannya. Namun dibalik pergumulan itu, ada pesan sukacita dari Allah Bapa bagi siapapun yang tetap mengarahkan iman dan pandangan terhadap firmanNya.
Mendengar kata “perselingkuhan” tentu sangat menyakitkan bagi seorang wanita. Hal inilah yang dirasakan oleh ibu TM (sumber kesaksian tidak ingin disebutkan namanya) ketika mendengar kabar dari orang lain, bahwa sang suami berselingkuh dengan wanita lain yang sudah berkeluarga. Padahal sang suami sendiri adalah seorang pemimpin di kampungnya. Bahkan salah satu hamba Tuhan di gerejanya. Hal inilah yang sempat menggoncangkan imannya.
Untuk membuktikan kabar tersebut, Ibu TM memberanikan diri untuk menanyakan langsung perihal perselingkuhan itu kepada suaminya. Sang suami pun membantah kabar tersebut. Ibu TM terus belajar untuk berserah dan percaya terhadap suaminya.
Hingga tidak berapa lama, Ibu TM merasakan sesuatu yang tidak enak pada areal payudaranya. Bintik gatal yang terdapat pada payudaranya semakin terlihat merah seiring berjalannya waktu. Dirinyapun memeriksakan diri ke dokter setempat. Dokter sempat mendiagnosa bahwa bintik tersebut merupakan peradangan. Karena faktor diabetes pun, payudara Ibu TM mengeluarkan abses (penimbunan nanah).
Dalam pergumulannya, Ibu TM teringat pada tayangan Solusi Life di salah satu televisi swasta nasional. Dirinyapun segera menghubungi call center Solusi Life, via pesan singkat, untuk meminta dukungan doa bagi penyakit yang dideritanya dan kabar mengenai perselingkuhan sang suami.
Mukjizat Tuhan pun melawat tubuh Ibu TM. Melalui dukungan team Solusi Life, abses (penimbunan nanah) di areal payudaranya pecah dan mengeluarkan seluruh cairan yang membuat bekas lukanya kering. Kondisi ini berangsur membaik dan dirinya merasa lega.
Kini Ibu TM lebih tenang dalam menjalani bahtera rumah tangganya. Dirinya mempunyai kekuatan dan sukacita dalam kehidupan, melalui penyerahan diri dan kuasa doa yang selalu dipanjatkan kepada Tuhan. Tak lupa dirinya juga bersyukur atas segala dukungan doa dari tim Solusi Life.
Kondisi apa pun dalam kehidupan Anda, tidak ada yang lepas dari pandangan Tuhan karena Dia perduli akan kehidupan Anda. Jika mukjizat kesembuhan dialami Ibu TM, maka Anda dan orang lain juga bisa mengalami mukjizat kesembuhan, pemulihan rumah tangga, maupun masalah ekonomi. Konseling Center CBN siap 24 jam dan 7 hari dalam seminggu untuk mendukung Anda melalui layanan konseling dan doa.
Jika Anda pernah diberkati oleh Konseling Center CBN dan ingin Konseling Center CBN tetap hadir melayani 24 jam dan 7 hari dalam seminggu, Anda dapat mendukung melalui pemberian donasi. Jadilah Mitra CBN. Kemitraan Anda dengan CBN, turut memastikan jutaan orang di bangsa ini dapat mengenal kasih Kristus!

Kebencian Itu Membuatku Hampir Mati

Junkim atau akrab disapa Akim memang memiliki riwayat sakit mag sehingga dia tidak boleh telat maka. Namun kali ini, sakit yang dirasakan bukan sakit biasa. Junkim menggambarkan dirinya seperti orang yang sedang ditusuk pisau. Walaupun ikut panik, Grace istrinya merasa kalau sikap Junkim terlalu berlebihan.
“Saya pikir suami saya ini kok lemah sekali, tahan penyakit seperti itu saja kok nggak bisa,” ungkap Grace.
Sesampainya di rumah sakit, Grace terkejut oleh hasil pemeriksaan dokter. “Terdapat pelebaran pembuluh darah aorta yang cukup besar di perut. Diameternya hampir 15 cm. karena itu maka harus dilakukan tindakan operasi detik itu juga,” ungkap dokter Rachim Sobarna, dokter bedah yang dulu menangani Junkim.
Permasalahan mulai timbul ketika Junkim menolak untuk operasi. Hal ini dilakukannya karena dulu dia pernah berdoa pada Tuhan agar seumur hidup pisau operasi tidak pernah menyentuh tubuhnya. Grace berusaha membujuk Junkim, namun Junkim terus menolak.
Saat sedang bergulat dengan rasa sakit yang begitu rupa, Junkim membuat sebuah pengakuan. Grace sempat menyangka kalau Akim mengaku sudah berselingkuh atau melakukan tindakan buruk lainnya, namun ternyata tidak. Dengan terbata dan menahan rasa sakit, Junkim mengaku bahwa dia sangat membenci istrinya itu. Kebencian itu dirasakannya karena sifat istrinya dianggap terlalu berlebihan.
Grace adalah seorang wanita yang sangat dominant sehingga Junkim merasa dirinya tidak dihargai sebagai kepala keluarga. “Di dalam banyak hal dia mencoba mengambil posisi saya, padahal saya kan yang kepala keluarga,”
Semuanya menjadi lebih parah ketika akhirnya usaha Junkim bangkrut. Grace merasa sangat kesal karena melihat Junkim hanya berdoa tanpa melakukan tindakan yang berarti. Dia juga tersinggung karena merasa dirinya tidak diajak untuk berdoa bersama selayaknya suami istri. “Kenapa dia berdoa sendiri, kenapa saya tidak diajakin, toh saya kan istrinya. Makanya di situ saya jadi kesal sama dia, dan saya bilang ‘udah nggak usah doa percuma doa juga nggak akan didengerin sama tuhan’”, kenang Grace.
Perkataan Grace itu sangat menyinggung hati Junkim, dia pun berikthiar untuk tidak lagi berdoa dan membiarkan semua terjadi begitu saja. Karakter Junkim yang tertutup membuat Grace tidak menyadari bahwa Junkim sangat kesal dan bahkan membencinya.
“Saya nggak nyangka kalau kejadian itu membuat dia sedemikian benci sama saya. Padahal hari-hari sesudah kejadian itu, dia nggak pernah nunjukin kalau dia itu benci sama saya atau dia itu marah sama saya,” ungkap Grace.
Pengakuan Junkim tentang kebenciannya pada Grace membuat Grace tertampar. Dia menyesali perkataannya itu dan berharap bisa memutar waktu agar tidak mengulang perbuatannya itu. “Waktu suami saya bilang seperti itu, saya benar-benar menyadari, saya ingat saya istri macam apa sampai saya mengucapkan kalimat seperti itu,” ungkap Grace.
Karena kondisi Junkim terus memburuk, dokter memutuskan untuk segera melakukan operasi. Namun sesaat sebelum pelaksanaan, Grace dibuat panik oleh pernyataan dokter bahwa kasus seperti yang dialami Junkim 90 persen berakhir kematian.
Pernyataan dokter sempat membuat Grace putus asa. “Saya baru dua bulan menikah, kalau operasi suami saya gagal saya harus seperti apa,” Grace mengenang kecemasannya.
Namun tiba-tiba pandangan Grace tertuju pada sebuah poster yang bertuliskan bahwa Yesus adalah mujizat yang hidup. “Di situ saya mendapat kekuatan, dan saya percaya bahwa Yesus dapat menyembuhkan suami saya,” Grace yakin.
Mujizat pun terjadi, operasi Junkim sukses dan dia bisa bertahan hidup. Namun ternyata masalah antara Grace dan Junkim belumlah selesai. Begitu sadar dari pengaruh obat bius, Junkim berontak dan ingin melepas semua alat bantu pernafasan, infus, dan semua keluar dari tempat tidurnya.
Junkim sama sekali tidak mengindahkan niat baik Grace untuk berubah. Hatinya masih sakit atas tindakan Grace. Berbeda dengan Junkim, Grace justru semakin gigih menunjukan perubahan sikapnya. Janji pernikahan yang dulu pernah diucapkannya menjadi penguatnya untuk terus menunjukan perubahan karakternya.
Sedikit demi sedikit hati Junkim mulai melembut, apalagi ketakutannya pada kematian membuatnya semakin membutuhkan support dari seorang istri. “Saya pada saat itu saya sangat merasakan kasih sayang seorang istri, cuma saya masih belum bisa memaafkan dia. Sampai pada satu titik saya lihat orang masuk ICU dalam kondisi bernafas keluarnya sudah ditutup kain putih, ini sepertinya saya tunggu giliran. Kapan nih kena di nomer saya, saya akan ditutup kain putih dan saya akan di dorong ke luar sama seperti mereka,” ungkap Junkim.
Ketakutan Junkim itu mengingatkannya pada pengalaman spiritualnya pada saat menjalani operasi. “Saya mengalami penglihatan spiritual dibawa ke neraka. Saya melihat ada satu orang yang saya tahu bahwa dia adalah orang yang baik, dia juga adalah sosok yang taat,” kisah Junkim.
Dalam kebingungan Junkim, dia mendengar sebuah suara yang diyakininya sebagai suara Tuhan. “Dia ada di sini karena dia benci istrinya,” Junkim menceritakan pendengarannya.
Junkim merasa apa yang dilakukan orang itu sama seperti apa yang dilakukannya. Dia pun akhirnya bertanya kepada Tuhan bagaimana caranya agar dia tidak mengalami nasib yang sama dengan temannya itu.
“Tuhan saya tidak mau berada di tempat seperti ini!” ucap Junkim.
“Dengan adanya kasih dari padaku, kamu dapat mengasihi istrimu dengan benar,” jawab Tuhan.
Disitulah Junkim memutuskan untuk meminta kasih dan kesetiaan Tuhan memenuhi hatinya, sehingga dia bisa mengasihi istrinya dengan benar. Namun Junkim mengaku itu bukanlah hal yang mudah. “Tapi buat saya itu hal yang nggak gampang. Saya butuh waktu, saya berjuang keras untuk bisa melakukan itu,” ungkap Junkim.
Usaha Grace akhirnya berbuah manis. Junkim akhirnya mampu melihat ketulusan hati Grace, hatinya sangat tersentuh melihat pengorbanan Grace yang rela terus berjaga di samping tempat tidur Junkim untuk merawat Junkim walaupun kondisi tubuhnya sudah sangat lemah.
“Saya juga bisa merasakan dia itu tulus mencintai saya, itulah yang membuat hati saya itu hancur. Di situlah saya merasakan saya bisa melepaskan pengampunan itu untuk istri saya. Saya bisa merasakan kasihnya, saya bisa menghancurkan kebencian saya,” ungkap Junkim.
Semenjak hubungan mereka pulih, baik Grace maupun Junkim terus memperbaiki sikap mereka. Mereka selalu belajar berkomunikasi dengan baik dan tidak menggunakan asumsi sendiri-sendiri serta terus melibatkan Tuhan dalam rumah tangga mereka. “Ketika saya berserah kepada Yesus, Yesus memulihkan hubungan saya sebagai suami dan istri,” ungkap Grace.

James Danardono : Setan Adalah Temanku Sejak Kecil

James Danardono sudah menjalin komunikasi dengan roh halus sejak kecil. Ketiadaan ayah yang sering pergi ke luar kota dan ibu yang kerap sakit-sakitan  membuat James kerap melamun. Di dalam kesendirian inilah, ia berbicara dengan setan yang mendatanginya.
Tidak hanya menemani mengobrol, makhluk kasat mata ini juga memberikan bantuan ketika James sedang mengalami kesulitan dari teman-temannya. Pada saat dikerjai oleh anak-anak sebayanya, “kawan”-nya ini pun turun tangan membalas tindakan mereka.
Beranjak remaja, James pindah ke luar kota bersama keluarga. Di lingkungan barunya ini, ia bergaul karib dengan para preman. Oleh karena kedekatannya itu, ia pun selalu ikut serta dalam keributan-keributan dengan kelompok lain.
“Dan itu seringkali, kami seringkali ribut, tawuran dan tidak sedikit yang mati makanya dengan itu saya minta roh membantu saya dan rekan-rekan saya. Selain melindungi kami, juga dapat membuat kami kebal saat ditebas pedang dan benda-benda tajam lainnya,”
Berjalan dengan waktu, setan menginginkan ‘hubungan yang lebih’ dengan James. Dalam hubungan yang barunya, setan mau tinggal di diri James. Mendengar hal ini, James pun menolak permintaan setan tersebut.
Namun ternyata keputusannya ini hanya sebentar. Seiring dengan semakin banyaknya musuh yang ia miliki, James akhirnya bersedia menerima tawaran setan. Dengan kesadaran penuh, ia pun mau mengikuti sejumlah ritual-ritual menyeramkan yang dipersyaratkan kepadanya.
Hanya saja, belum setengahnya menjalani persyaratan, James sudah lari tunggang langgang. Ia pergi dari tempat dimana ia akan melakukan ritual karena ia merasakan ketakutan yang sangat.
Di tengah keadaan seperti itu, James memanggil nama Tuhan Yesus. Ia bisa melakukannya karena ia sempat diajarkan oleh sang kakak bahwa jika ia takut akan setan, sebutlah nama Tuhan Yesus.  
Singkat kisah, James pun memutus hubungan dengan si setan. Akan tetapi, keputusannya ini membawa konsekuensi yang tidak menyenangkan. Kehidupannya semenjak itu terus diteror oleh makhluk-makhluk halus.
Tidak mendapatkan kedamaian di dalam rumahnya sendiri, James akhirnya mengungsi sejenak ke tempat sang kakak. Berharap situasi akan berubah ternyata itu salah besar. Situasi justru semakin buruk.
Bila dulu perasaan tidak nyaman hanya dirasakan oleh James, sejak kepindahannya itu sang kakak juga merasakannya.
Mengetahui adanya ketidakberesan ini, sang kakak suatu hari menawarkannya untuk didoakan oleh seorang hamba Tuhan. Walaupun dari lubuk hati terdalam enggan menyetujui, ia pun pada akhirnya mengiyakan juga.
“Udah, akhirnya dipanggil juga hamba Tuhan. Pada saat hamba Tuhan itu ketemu saya, ia langsung nembak, ‘Udah ngaku aja ilmu apa yang kamu pelajari?’ Mendengar itu saya pun langsung emosi dan memintanya langsung mendoakan saya”
“Ketika ia mulai mengangkat tangannya, saya tidak tahu mengapa seperti ada tangan yang besar yang mendorong saya ke bawah. Saya pun mulai melawannya dan membacakan mantra. Tetapi saat hendak mengucapkannya, mulut saya tidak bisa ngapain-ngapain”
Segala usaha penolakan yang dilakukan oleh James seperti sia-sia saat itu. Tubuhnya bahkan tiba-tiba menjadi kaku. Tidak lama sesudah itu, setan yang berdiam di tubuhnya pun keluar.
Kedamaian melingkupi James. Pencarian akan penerimaan dan kasih pun ikut berakhir saat ia menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya pada hari itu.
Kini, James hidup bahagia. Bersama dengan orang-orang yang ia cintai, ia menjalani hari-harinya dengan penuh sukacita dan damai sejahtera.  
Sumber Kesaksian :James Danardono

Putaw, Merusak Kehidupan dan Keluargaku

Mulai dari SMP, Femerio mengenal narkoba dan juga menggunakannya. Sikap dan perilakunya menjadi keluar batas hingga dikeluarkan dari sekolah. Hingga dirinya beranjak dewasa, narkoba membuatnya menghindari kuliah dan menguras habis dana kuliahnya.
Femerio menggunakan narkoba jenis Putaw. Jenis yang membuatnya tidak bisa mengerjakan apapun, sulit berkonsentrasi dan memahami pelajaran. Namun dapat menambah kepercayaan dirinya begitu tinggi. “Kalau sudah mendapat barang itu (putaw) lebih percaya diri,” ungkapnya.
Kenakalannya bertambah seiring dengan kebutuhannya terhadap putaw. Rasa ketagihan ini menyebabkannya harus membeli barang tersebut melalui benda-benda berharga dirumahnya. Mencuri, memalak dan mengutil barang diluar rumah menjadi salah satu kegiatan buruknya.
Dikala pergaulannya yang buruk diluar, kondisi dirumah pun diwarnai pertengkaran oleh kedua orangtuanya. Femerio pun mengakui jika saat itu, ada rasa kasihan terhadap kedua orangtuanya. Namun kelemahan tubuhnya, mengalahkan rasa kasihannya. Pendekatan secara keras dan lembut yang dilakukan oleh orangtuanya untuk menyembuhkan dirinya, tidak membuat Femerio berubah. Bahkan karena nilainya sangat buruk di kampus, dirinya terpaksa dikeluarkan. Hal yang membuat sang Ibu berdoa keras kepada Tuhan.
Titik balik dalam dirinya terjadi pada sebuah situasi. Femerio berkenalan dengan seorang pria yang diakuinya sebagai seorang homoseksual. Pria itu mengajak Femerio berkunjung kerumahnya yang kemungkinan akan mengajaknya untuk melakukan aktivitas seksual. Ternyata kejadian tersebut membuatnya tersadar bahwa dirinya telah masuk kedalam situasi yang telah jauh melenceng dari kesadaran yang sesungguhnya.
Bahkan sang Ibu pun merelakannya, jika dirinya meninggal duni akibat perilakunya yang tidak berubah tersebut. Femerio pun menyadari bahwa kelakuannya telah menyakiti hati orangtua terutama sang Ibu. Hingga dirinya berkata pada Ibunya bahwa hanya Tuhan saja yang bisa dan dapat menyembuhkannya. Satu kondisi yang bahkan Femerio terkejut bahwa dirinya mengatakan hal tersebut.
Keinginan yang kuat untuk berhenti dari narkoba, ditambah rasa muaknya terhadap kehidupannya saat itu, membuatnya mencoba untuk mengisolasi diri dikamar selama 5 hari untuk menjauhkan diri dari narkoba. “Dia (Femerio) menyatakan ingin sembuh, dia sudah capek. Ya itu harapan buat Kami (orangtua) dan Kami percaya. Darisitu juga kami keluarga melakukan mezbah doa, setiap malam untuk kesembuhan Rio,” ungkap Ayahnya.
Lima hari dijalaninya untuk keluar dari narkoba, dirinyapun memasuki panti rehabilitasi. “Pertama kali terlintas tuh, saya merasa diterima kembali. Ada para pembina yang memberikan kasihnya,” ungkap Rio.
Namun, ujian dan cobaan terhadap dirinya, nampaknya tidak berhenti. Hubungannya dengan kekasihnya telah melampaui batas, sehingga kekasihnya mengandung anak darinya. Tentu hal ini menjadi sumber kekecewaan bagi kedua belah pihak orangtua.
Tiadanya komunitas yang membangun dikala rasa frustasinya yang memuncak, membuatnya kembali ke temannya para pemakai narkoba. Dirinya ikut memakai narkoba, namun tidak ada efek apapun dari narkoba itu. Semua terasa hambar dan tidak berpengaruh terhadap tubuhnya.
“Sekali waktu, Tuhan berbicara lewat Yesaya 53. apa yang harusnya kita tanggung. Tapi Yesus mau untuk menanggungnya. Karena Yesus tau kita tidak mampu menanggungnya. Makanya Dia yang tanggung itu semua. Saya ingat pertama kali dibilang, Disaat semua orang ninggalin kamu, justru Aku datang menyambut kamu. Ini ada satu sosok yang nggak pernah ninggalin, yang selalu menyertai saya didalam kegelapan. Dan saya memilih untuk berjalan bersama Tuhan.” Ungkap Rio.
Semuanya berubah, Rio pun kembali memasuki perkuliahan. Karena kerja kerasnya dirinya menjadi lulusan terbaik di kampusnya. “Bangga dengan dia, juga dalam kehidupan dia, ya jauhlah sekarang,” ungkap sang Ayah.
“Ketika kita mengalami kasih Tuhan, Kita mengalami perubahan. Meninggalkan cara hidup yang lama. Dan kita bisa membawa dampak buat keluarga. Kelihatannya nggak wah, cuman itulah kelembutan Tuhan. Dia gak show off, tapi sebenarnya kita sedang mengalami mukjizat itu sendiri.” Ungkap Femerio.
Sumber kesaksian : Femerio

BibleMesh Bantu Dunia Melek Alkitab

Sebuah situs baru telah diluncurkan oleh para teolog untuk mengatasi kurangnya pengetahuan akan Alkitab di Inggris dan Amerika Serikat. Para kontributor dari Biblemesh termasuk pastor dan penulis Tim Keller, presiden Southern Babtist Theological Seminary Albert Mohler, dan mantan Uskup Agung Nigeria Peter Akinola.
Materi untuk situs ini termasuk artikel dan video yang ditujukan untuk memberikan pemahaman akan isi Kitab Suci sebagai satu cerita yang koheren dari Kejadian sampai Wahyu, bukan hanya serangkaian fakta dan anekdot. Pendiri Biblemesh prihatin akan hasil dari penelitian terbaru yang menunjuk kurangnya substansial kesadaran Alkitab di Amerika Serikat dan Inggris, meskipun banyak orang yang memiliki Alkitab maupun akses mudah untuk mendapatkan Alkitab.
Emmanuel A Kampouris, pendiri BibleMesh dan situs lanjutannya, Kairos Journal, mengatakan, “Anda tidak dapat menjadi seorang yang terpelajar tanpa adanya pengetahuan tentang Alkitab. Namun banyak orang Kristen yang kurang memiliki pemahaman dasar tentang ajaran-ajaran Alkitab. Peradaban barat beresiko mengorbankan tradisi dan membawanya kepada keberhasilan dan kebebasan. Kami berharap agar situs ini akan mendorong banyak orang untuk memiliki komitmen yang lebih dalam agar melek huruf Alkitab dan intim dengan Tuhan.”
Situs ini tidak hanya untuk orang non Kristen di luar gereja yang hanya memiliki sedikit akses dengan Alkitab. Para teolog berharap dapat menjangkau para jemaat yang memiliki Alkitab sendiri namun tidak terlalu memahami apa yang ada di dalamnya.
“Saya sungguh terkejut akan betapa sedikitnya pengetahuan Alkitab dalam mengambil peran dalam budaya,” ungkap Dr Mark T Coppenger, dari Southern Babtist Theological Seminary, anggota dewan redaksi BibleMesh.
“Kebanyakan orang tidak tahu latar belakang alkitabiah seperti ‘apel Adam’ yang dapat diungkapkan sebagai ‘orang buta menuntun orang buta’. Bahkan mereka yang akrab dengan tokoh-tokoh seperti Nuh dan Paulus, atau dengan peristiwa besar seperti air bah dan kebangkitan Yesus, sering menggaruk kepala mereka atas konsep-konsep teologis dasar. BibleMesh mengisi rincian itu, menjelaskan hal-hal yang digarisbawahi dan mengikat semuanya menjadi satu kesatuan.”
Sebuah tim internasional lebih dari 60 ahli agama telah menyumbangkan lebih dari 300 artikel dan 200 video untuk situs ini. Mereka berharap gereja akan merangkul BibleMesh sebagai alat pemuridan untuk kelompok kecil pemahaman Alkitab, guru-guru di sekolah, sekolah-sekolah Kristen dan individu yang ingin tahu lebih banyak tentang iman Kristen. Para pendeta dapat berkangganan selama satu tahun untuk “The Biblical Story” (Kisah Alkitab) secara gratis.
“Saya berharap BibleMesh akan menjadi kurikulum sekolah minggu,” ungkap Dr Gregory A Thornbury, dari Union University, anggota dewan redaksi lainnya. “Ini adalah update dari apa yang dulu biasa dilakukan di Sekolah Minggu: mengambil orang Kristen dari Alkitab.”
BibleMesh saat ini sedang mengembangkan program bahasa asli Alkitab untuk bahasa Ibrani dan Yunani yang akan diriis pada bulan November mendatang.

Gerakan Doa Jadi Kubu Kekuatan Amerika

Ditengah krisis dunia dan berbagai konflik yang dialami setiap elemen masyarakat, doa menjadi sebuah kekuatan yang memberikan pengharapan. Begitupun yang dilakukan masyarakat Amerika Serikat, dari berbagai denominasi dan pelayanan mereka sepakat untuk mencari wajah Tuhan serta memohon campur tangan-Nya kepada bangsa Amerika.

"Ada perasaan yang sangat nyata bahwa kita sedang menghadapi penurunan moral dan spiritual belum pernah terjadi sebelumnya di negara kami. Rasa keputusasaan akhirnya membangun kami (gereja-gereja Tuhan) untuk bersama-sama melawan musuh yang sama, yaitu iblis; dengan mengatasi dosa, mencari jalan keluar dan memberitakan keselamatan di dalam Yesus," kata John Maempa, direktur dari The Office of Prayer and Spiritual Care.

Dengan meningkatkan inisiatif doa, gereja telah terlibat dalam peperangan rohani. “Doa adalah hal utama dalam gereja. Walau mungkin ada perbedaan dalam doktrin dan dalam beberapa masalah praktik iman, kebutuhan akan doa akan membuat sebuah perbedaan. Ini adalah poin dari kesepakatan universal, yaitu ketika kita bersatu di dalam doa, maka tangan Tuhan akan bergerak dengan cara yang luar biasa,” tambah Maempa.

Selama empat tahun terakhir, acara bertajuk OneCry ini telah rutin diadakan setiap tahun di Amerika. Doa diyakini menjadi satu-satunya jalan keluar untuk mengatasi resesi rohani yang tengah terjadi di dunia pada umumnya dan Amerika pada khususnya.

Doa adalah nafas iman orang percaya, selama masih ada doa maka kekristenan akan sanggup melawan arus zaman.

Sumber : charismanews/vina cahyonoputri

Derwin Gray: Anak Muda adalah Gereja Hari Ini!

Banyak peristiwa-peristiwa besar yang terjadi di Alkitab justru dilakukan oleh anak muda. Hal ini membuktikan bahwa anak muda mempunyai potensi yang sangat besar. Namun sayangnya, generasi ini menjadi generasi yang paling sukar untuk dimenangkan di tengah arus dunia yang banyak menawarkan kepalsuan. 
Menurut Derwin Gray, pendeta dari Transformation Church, Charlotte, Amerika Serikat, untuk menjangkau anak muda tidak ada hubungannya dengan daftar “Do and Don’t” (yang boleh dan tidak boleh dilakukan). "Remaja mencari contoh yang konsisten dari apa artinya menjalani kehidupan penuh petualangan bersama Kristus. Dimana hal itu menjadi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, " ungkap Gray.
Menurut Gray, jalan terbaik adalah melalui pendekatan dari dalam keluarga, bagaimana orangtua menjadi figur contoh kehidupan yang digerakkan oleh Kristus. "Intinya adalah ketika Anda mengajarkan spiritualitas berbasis moral, maka hanya akan terbentuk daftar perintah dan larangan. Tapi ketika kita mengajar spiritual berbasis Injil, maka anak-anak akan jatuh cinta kepada Yesus. Dan ketika mereka sudah jatuh cinta kepada Yesus, maka Yesuslah yang akan menggerakkan mereka,” ungkap Gray.
Gray juga mengingatkan betapa hebatnya Tuhan dapat berkarya melalui anak muda. Dia mencontohkan bagaimana Tuhan memakai Daud dan Maria dalam peristiwa-peristiwa besar. Alkitab mencatat Daud mengalahkan Goliat di usia 16 atau 17, juga Maria yang diperkirakan melahirkan Yesus pada usia muda“Kami tidak akan meremehkan apa yang Tuhan bisa lakukan melalui remaja. Sepanjang sejarah, Allah telah menggunakan remaja untuk melakukan hal-hal epik. Mereka bukan gereja besok, mereka adalah gereja hari ini," ungkap Gray.
Usia remaja adalah usia yang paling rawan untuk terhilang dari gereja sebagai komunitas orang percaya. Hal ini tidak boleh dibiarkan, untuk itu gereja dan keluarga harus bersinegri untuk memenangkan anak muda bagi Kristus. 

Sumber : charismanews/vina

Doa Para Suporter Ceko di Gereja, Mujarab!

Ternyata inisiatif para suporter tim nasional Republik Ceko yang melakukan doa bersama di sebuah gereja di Polandia terbukti mujarab. Keyakinan mereka bahwa kemenangan adalah kehendak Tuhan, membuat mereka giat mendoakan tim nasional asuhan Michel Kubik itu.
Hal ini ditemui ketika para suporter itu berdoa bersama di Gereja St. Elizabeth Wroclaw. Para suporter banyak yang mendatang gereja setelah pada pertemua pertama, Ceko dibantai Rusia 4-1. karena itu mereka memanjatkan doa bersama untuk keberuntungan dan kesuksesan bagi Timnas Ceko.
"Doa tidak merugikan, saya yakin dia bsia membantu. Jika memiliki keyakinan, bahwa mukjizat bisa terjadi, doa bisa melakukan itu," ungkap salah satu suporter perempuan Ceko yang berasal dari Olumuc. Dirinya sangat mempercayai akan kekuatan doa yang bisa mengubah hasil yang ada di luar perkiraan manusia.
Pada laga kedua sendiri Ceko sukses mengalahkan Yunani 2-1. Dan pada laga penentuan terakhir melawan Polandia, Petr Cech dkk akhirnya sukses ke perempat final usai menang 1-0. "Kami dikalahkan Rusia, tapi kami yakin dengan beberapa pemain berpengalaman seperti Petr Cech, Tomas Rosicky, dan Milan Baros. Mereka terbukti meraih keberuntungan," papar Sandra.
Melihat berbagai aksi kekerasan antar suporter adan tindak rasisme, inisiatif dan tindakan suporter Ceko justru positif. Dukungan mereka secara langsung adalah melalui doa. Dengan doa kita bisa tenang dan sejahtera dengan apa yang kita inginkan, tentunya dengan kehendak Tuhan.

Tolak Pernikahan Gay, Mantan Uskup Agung Bantah Gereja Intoleran

Dimasukkannya pasangan sesama jenis pada proposal definisi baru pernikahan membuat mantan Uskup Agung Canterbury angkat bicara. Seperti dikabarkan christianpost online, Selasa (19/6), Lord George Carey menyatakan seharusnya kepentingan mendasar pemerintah dalam pernikahan adalah bagaimana melestarikan institusi pernikahan tradisional dan bukan yang lainnya.
Prinsip ini penting dipegang pemerintah, lanjutnya, agar generasi selanjutnya memiliki lingkungan yang stabil dan aman untuk tumbuh.
Menanggapi tuduhan pendukung pernikahan sejenis tentang pemimpin gereja yang kerap tidak berlaku toleran kepada kelompok pecinta sesama jenis, Lord Carey memiliki pendapatnya sendiri. "Perdebatan ini bukan tentang martabat dan hak-hak orang gay dan lesbian, tetapi tentang perubahan dalam definisi pernikahan bagi semua orang," kata Lord Carey, yang menjabat sebagai Uskup Agung Canterbury 1991-2002.
Pada kesempatan yang sama itu juga, Lord Carey mengungkapkan bahwa seringkali orang-orang Kristen disangka fanatik dan menghakimi karena menolak pernikahan sesama jenis. Padahal, itu merupakan bentuk ekspresi dari kepercayaannya selama ini.
Sebagaimana diketahui, Komuni Anglikan yang kini dipimpin oleh Uskup Agung Canterbury Dr Rowan Williams, terus bersikeras menolak ide Perdana Menteri Inggris David Cameron, yang mengusulkan supaya definisi pernikahan berubah pada tahun 2015 dimana pada defisini pernikahan terbaru tersebut, pasangan sesama jenis turut dimasukan ke dalamnya.
"Mengubah sifat alami pernikahan, itu sama dengan melakukan kegiatan memecah belah," kata Gereja Inggris dalam sebuah pernyataan awal bulan ini. "Kami percaya bahwa memaksakan makna baru pada istilah pernikahan yang begitu akrab dan fundamental akan sangat tidak bijaksana."
Sebagai umat Tuhan, kita memang tidak boleh kompromi kepada hal-hal yang memang sudah dilarang di dalam Alkitab. Jika kita melanggar hal-hal itu maka kita sedang melawan Tuhan yang selama ini kita sembah dan ikuti.

Pendeta yang Bilang "Tuhan Iseng Menciptakan Manusia" Ini Ditahan

Seperti yang dilansir oleh liputan6, Heidi Eugenie pernah didakwa dengan pasal 156a KUHP tentang ekspresi bersifat permusuhan dan penodaan terhadap agama di muka umum. Ajaran Heidi dinilai menyimpang dari doktrin Kristen karena dia mengatakan sering mengobrol dengan Tuhan dan menyatakan Tuhan iseng menciptakan manusia untuk menghancurkan. Heidi pun disidangkan. Hasilnya, Haedi dibebaskan oleh putusan sela.
Kali ini, Heidi pun disidangkan kembali pada Rabu (20/6) dan dia langsung dinyatakan bersalah dan ditahan oleh majelis hakim yang diketui Jefferson Tarigan. Penahanan terhadapnya di PN Bandung pun diwarnai kericuhan.
Heidi berulang kali memohon keadilan di hadapan majelis hakim. Dia mengatakan bahwa dirinya hanyalah ibu yang harus menafkahi tiga orang anaknya. Pemimpin gereja Bethel Tabernakel yang berusia 40 tahun itu juga menyatakan dirinya tidak diperlakukan secara adil karena terus-menerus menjalani penahanan.
Menghadapi permohonan Heidi, hakim ketua tetap teguh dengan keputusannya. Dia pun menyarankan Heidi bisa mengajukan penangguhan penahanan untuk dipertimbangkan majelis hakim. Faktor teknis inilah yang menyebabkan suasana menjadi panas, ditambah lagi jemaat yang mencoba menghalangi jalan. Ketiga anak Heidi yang menangis pun ikut menambah kondisi menjadi kacau.
Kita perlu berhati-hati dalam mengucapkan sesuatu karena hal itu dapat melukai orang lain, bahkan banyak pihak. Setiap perkataan maupun perbuatan kita bukan hanya bisa mendapat penghakiman dari manusia, namun juga penghakiman dari Tuhan.

Minggu lalu Dua Gereja Diintimidasi Massa Intoleran

Aksi intoleransi terhadap rumah ibadah masih terus terjadi. Dengan dalih surat izin mendirikan bangunan (IMB), kelompok dan massa yang mengatasnamakan agama dapat melakukan intimidasi, bahkan perusakan terhadap gereja. Setidaknya ada dua gereja yang diintimidasi pada minggu lalu 17 Juni 2012.
Gereja pertama yang mengalami intimidasi adalah Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Jemaat Jatinangor. Di , Kabupaten Sumedang, Jawa Barat itu massa memaksa membongkar pagar pembatas gereja. Saat itu aparat kepolisian dapat menenangkan massa. Dan setelah diadakan perundingan suasana dapat kondusif.
Dari informasi yang diperoleh atas rilis SumedangOnline, warga kesal karena menurut mereka gereja tersebut tak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) dari Pemerintah Kabupaten Sumedang. “Warga kesal karena tempat tersebut masih saja di jadikan tempat ibadah walupun belum mengantongi ijin mendirikan bangunan dan sebelumnya sudah di peringati tetapi para jamaat membandel dan tetap melakukan aktifitas peribadatan,” ujar Kepala Desa Mekargalih, Arief Saefulloh kepada wartawan, Minggu (17/06).
Gereja lainnya yang mengalami intimidasi adalah Gereja Bethel Indonesia (GBI) yang beraktivitas di sebuah ruko yang beralamat di Jln H.T. Daudsyah No. 47 Kecamatan Kuta Alam Peunayong Banda Aceh. Meskipun tidak ada korban jiwa, namun akibat intimidasi itu, ruangan yang dipakai ibadah mengalami kerusakan dan diperkirakan kerugian material mencapai ratusan juta rupiah.

“Ruko itu dijadikan Gereja Bethel Indonesia namun belum ada izin dari Pemda. Ruko itu milik Riko Tarigan yang juga pimpinan jemaat. Karena sudah bersitegang dan tidak ada kesepakatan, akhirnya warga kecewa dan marah, sehingga terjadi aksi perusakan gereja,” ungkap seorang sumber The Globe Journal .
IMB selalu saja menjadi ganjalan bagi setiap pribadi yang menginginkan kebebasan dalam berkeyakinan dan beragama. Pemerintah demikian tidak tanggapnya terhadap banyaknya perbedaan yang kadang sering disalahgunakan oleh masyarakatnya. Tidak ada pembenaran dalam setiap aksi intoleransi. Dan pemerintahlah yang harus bertanggungjawab.

Sumber : Globe Journal/Sumedang Online/Perisai.net

Gereja Di Fareham Bagikan Kasih Tuhan Lewat Seni

Sebuah gereja di Fareham merangkul kekuatan seni untuk memberikan harapan dan membicarakan kasih Allah kepada dunia. Dari tanggal 29 Juni hingga 8 Juli mendatang, 34 lukisan yang memberikan inspirasi hasil karya artis dari Southampton, Anne House, akan dipamerkan di Holy Trinity Church. Lukisan ini awalnya terinspirasi dari wahyu Allah lebih dari 20 tahun lalu dan dilukis ke enam strip kaki sutra yang panjang. Lukisan-lukisan ini menggambarkan kisah penciptaan, kejatuhan manusia dan penebusan Yesus Kristus.
Pameran ini berawal dari nubuatan yang diberikan Tuhan kepada sekelompok pemimpin Kristen di Inggris pada tahun 1989. Tuhan berjanji bahwa IA akan membangkitkan generasi Kristen yang baru. Lukisan-lukisan saya terbagi menjadi tiga – Tuhan yang dimaksudkan dunia, dunia yang kita lihat, dan respon Allah untuk hal itu. Selama 25 tahun terakhir, lukisan ini telah pergi kemana-mana dari gereja yang kecil sampai kebaktian rally Billy Graham di Amsterdam yang dihadiri 10.000 orang,” ungkap Anna sebagaimana dilansir Christian Today.
Anne (63) awalnya melukis sebagai hobi untuk melatih pergelangan tangannya setelah menjalani operasi tendon pada lengannya.
“Dokter bedah meminta saya untuk melatih tangan ini dan saya selalu ingin melukis di kain sutra. Saya memenangkan hadiah obligasi premium sebesar Rp 350 ribu, jadi saya membeli beberapa kain sutra dan alat lukis. Rasanya seperti melakukan sesuatu yang sudah saya nantikan seumur hidup saya,” ungkapnya.
“Saya mengadakan pameran di Bedford, tempat kami tinggal saat itu, dan saya merasa Tuhan meminta kembali pemberiannya – IA menginginkan agar lukisan ini digunakan bagi kemuliaan-Nya. Saya bekerja sebagai guru bagi anak-anak berkebutuhan khusus dan suami saya menyarankan untuk mengambil libur beberapa bulan dan melukis. Setelah tiga tahun saya memiliki lukisan setinggi 14 meter,” lanjut Anne.
Gaya lukisan Anne tidak terlalu mengikuti hati dan lebih banyak mengikuti pimpinan Roh Kudus. Sebelum melukis, Anne akan berdoa dan menunggu respon Allah sebelum mengambil kuasnya. Tidak heran respon terhadap karya-karyanya sering menjadi salah satu yang menginspirasi secara rohani.
“Ketika pertama kali lukisan ini digantung, saya kewalahan karena begitu besar dan luar biasa. Saya pikir orang tidak bereaksi terhadap lukisan ini secara manusiawi, namun berdampak pada rohani mereka,” ungkap Anne.
“Baru-baru ini ada orang yang melihat gambar yang sama selama tiga hari dan dia kemudian mejadi orang Kristen. Ada orang lain yang telah berdoa baginya selama 25 tahun. Saya pikir hal ini dikarenakan orang bosan dengan kata-kata dan argumen mengenai iman, dan ingin terhubung dengan tingkat yang lebih dalam,” tambah Anne.
Anne juga telah mengadakan pameran yang terinspirasi dari pengkhotbah dan saat ini sedang mengerjakan interpretasi dari Mazmur 139. Pamerannya di Fareham terbuka secara umum dan gratis dan Anne sendiri akan hadir di sana untuk berbicara langsung dengan para pengunjung.
Minggu misi ini termasuk pembukaan gereja pada 29 Juni 2012 oleh Diakon Agung dari Meon, the Ven Gavin Collins, diikuti oleh kebaktian bergaya pujian pukul 18.00 pada 1 Juli 2012 bagi seluruh penyembah di seluruh Fareham.
Pada 5 Juli 2012, musisi lokal Charles Timberlake akan memberikan resital gratis di gereja dari jam 13.00-14.00. Ditutup kebaktian ucapan syukur yang akan diadakan pada 8 Juli 2012 pukul 18.00.
Berawal dari hobi, ketika diserahkan kepada Tuhan dan membebaskan Tuhan untuk berkarya, maka karya Tuhan itu akan semakin memperbesar hasil tangan kita melebihi apa yang dapat dipikirkan dan dibayangkan.

Paus Benediktus : Berhenti Tumpahkan Darah Orang Tak Berdosa

Paus Benediktus XVI mengecam dan meminta mereka yang bertanggung jawab atas terror yang diarahkan kepada gereja-gereja di Nigeria untuk menghentikan aksinya karena banyak korban yang jatuh adalah orang-orang yang tak berdosa.
"Saya mengikuti dengan seksama, dan saya ingin menunjukkan keprihatinan yang mendalam, di mana serangan teroris terus menerus terjadi, terutama terhadap orang Kristen," demikian pernyataan Paus dalam pertemuan rutin dengan jemaat pada Rabu (20/6) lalu yang dirilis oleh BBC.
"Saya meminta kepada mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan ini, untuk segera berhenti menumpahkan darah orang tak berdosa,” tegas Paus.
Kelompok yang bertanggung jawab atas serangan-serangan yang semakin intens atas kelompok Kristen di Nigeria Selatan adalah Boko Haram. Kelompok yang disinyalir keras merupakan bagian dari jaringan Al-qaeda dan yang menyebut dirinya Taliban Nigeria tersebut menguasai Nigeria Utara dimana penduduknya mayoritas Muslim dan ingin menggulingkan pemerintahan resmi Presiden Nigeria Goodluck Jonathan.
Apa yang terjadi di Nigeria disinyalir kuat bukan murni konflik sectarian namun lebih mengarah kepada perebutan wilayah, karena Nigeria Selatan yang mayoritas penduduknya beragama Kristen merupakan daerah yang kaya dengan kandungan minyak bumi.
Tindakan keji Boko Haram yang menyerang gereja-gereja dan telah mengakibatkan tewasnya 640 orang hanya dalam kurun waktu 6 bulan terakhir ini menjadi perhatian dunia, salah satunya negara adidaya Amerika. Para politisi Amerika menekan pemerintah Obama agar bertindak tegas terhadap kelompok teroris tersebut, sehingga akhirnya tiga pemimpin Boko Haram : Abubakar Shekau, Abubakar Kambar, dan Khalid al Barnawi masuk dalam daftar teroris dan semua asset mereka di Amerika dibekukan.
Seperti pesan dari Paus Benediktus agar masyarakat Nigeria untuk saling bekerjasama dan bergandeng tangan untuk membangun masyarakat yang damai dan saling menghormati, mari umat Tuhan berdoa bagi rekonsiliasi dan pemulihan Nigeria, terutama agar masyarakat Nigeria dapat bersatu dan tidak mudah dihasut dengan berbagai fanatisme agama yang sebenarnya hanya kedok agar dapat memanipulasi dan mengadu domba masyarakat untuk saling bunuh.

Sejarah, Denominasi Gereja ini Dipimpin Oleh Kulit Hitam

Pertemuan tahunan konvensi Gereja-gereja Southern Baptist tahun ini diperkirakan diikuti oleh kurang lebih 17.000 orang. Sebagian besar peserta acara dikabarkan datang untuk menyaksikan pemilihan Pendeta Fred Luter sebagai presiden kulit hitam pertama denominasi tersebut.
"Saya memiliki latar belakang umum. Ibu dan ayah saya bercerai ketika saya masih 6 tahun, dan saya telah melalui banyak hal dalam hidup saya," ujar.
"Dan untuk melihat di mana Allah, melalui rahmat dan anugrah-Nya, telah memungkinkan seperti ini terjadi dalam hidup saya... Ini adalah saat saya tidak akan pernah lupa selama aku hidup " lanjut Luter.
Tidak hanya Pendeta Fred Luter, terpilihnya beliau juga menjadi momen yang tidak akan terlupakan oleh para anggota jemaat Franklin Avenue Baptist Church, jemaat yang selama ini beliau gembalakan.
"Ketika saya di sana dan mereka mencalonkan dia, saya merasa seperti, wow, saya berdiri di sini menyaksikan dan merasakan sesuatu, dan saya berterima kasih kepada Tuhan bahwa Dia mengirim saya ke gereja ini," kata Angela Adams, salah satu jemaat Franklin Avenue Baptist Church menanggapi kesuksesan yang didapatkan Pendeta Fred Luter.
Sementara itu, ada yang menarik dari peristiwa yang baru saja berakhir ini yakni bahwa tempat pemilihan Luter sebagai Presiden Sothern Baptist terjadi di New Orleans, salah satu pelabuhan terbesar untuk perdagangan budak dalam sejarah Amerika Serikat.
"Pertanyaan-pertanyaan telah datang pada saya sejak hari pertama: ‘Mengapa Anda ingin menjadi orang Amerika Afrika, presiden sebuah organisasi yang dimulai sebagai hasil dari perbudakan?’"Kenang Luter.
"Dan jawaban saya selalu, 'Semua dari kita memiliki masa lalu." Saya punya masa lalu. Setiap dari kalian di ruangan ini memiliki masa lalu. Dan kita semua telah melakukan hal di masa lalu yang tidak menyenangkan. Saya tahu saya memilikinya," ungkapnya.
Dalam pernyataannya di depan peserta konvensi, Luter mengungkapkan saat ini dirinya akan memfokuskan pada masa depan dan pertumbuhan jemaat Southern Baptist.
Selamat kepada Pendeta Fred Luter, semoga visi yang Tuhan berikan untuk Southern Baptist dapat tercapai di saat Pendeta Fred Luter memimpin. Berharap, apa yang menjadi impian Pendeta Fred Luter yakni agar Southern Baptis menjangkau banyak jiwa juga bisa terwujudkan. 

Misionaris Steve Saint Tunjukan Teladan Iman Sejati

Sebuah kecelakaan menimpa misionaris sekaligus pendiri perusahaan teknologi Kristen I-Tech, Steve Saint, ketika dia hendak menguji sebuah perangkat yang akan digunakannya untuk pelayanan pada 13 Juni yang lalu. Cedera serius yang mengenai kepalanya itu membuatnya seketika lumpuh dari bagian leher ke bawah.
Namun atas musibah yang dialaminya itu, tidak sedikitpun Saint meragukan Tuhan. Dia percaya bahwa Tuhan tetap baik dan memberikan kekuatan kepadanya. Melalui sebuah video yang diunggah di Facebook, Saint berjuang melawan kelemahannya sambil memberikan kesaksian tentang apa yang sedang dialaminya itu. “Saya bisa mengatakan, bahwa saya tidak pernah merasa tidak berdaya seperti ini sebelumnya,” ungkap Saint.
Dalam video berdurasi enam menit tersebut, Saint tetap membagikan imannya. "Dalam enam hari terakhir ini. saya telah melalui rasa sakit yang lebih dari apa yang mungkin pernah saya bayangkan. Tapi yang menakjubkan dan menggembirakan, secara jujur saya katakana bahwa saya tidak pernah sekalipun bertanya-tanya atau bahkan sekedar ingin bertanya kepada Tuhan ‘Mengapa hal ini terjadi?’” ungkap Saint dalam videonya.
Melalui peristiwa yang dialaminya itu, Saint mengingatkan untuk lebih berserah kepada Tuhan. "Mari kita memberi-Nya segala sesuatu yang kita miliki. Jangan cegah dia untuk memegang seluruhnya, jangan ada lagi yang kita tahan. Dia hanya mengharapkan kita untuk memberi kepadaNya apa yang kita miliki. Mungkin kita merasa itu tidak terlalu berharga, namu pada titik-titik tertentu dalam kehidupan kita, itu adalah hal yang cukup,” ungkap Saint sambil meneteskan air mata.
Saint mengikuti jejak ayahnya, Nate Saint, seorang pilot setia dari Mission Aviation Fellowship. Ayahnya meninggal pada 1956 ketika mencoba untuk menginjili kepada orang-orang Waodani di Ekuador.
Saint memberikan teladan seseorang yang berani mendedikasikan seluruh hidupnya untuk Tuhan. Dia memiliki iman yang sangat besar, dimana dia tidak sedikitpun meragukan kuasa Tuhan walau sebenarnya dia tengah mengalami situasi yang buruk. Hal ini sama seperti teladan iman yang diberikan Paulus, “Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.” (2 Korintus 12:9).

Sumber : cbn.com/vina cahyonoputri

Fendy : Penjara Itu Jadi Rumah Keduaku

Kejahatan yang sering dilakukan Fendy, membuatnya sering sekali masuk penjara. Saking seringnya, penjara seperti rumah baginya. “Penjara adalah suatu hal yang biasa bagi saya,” ujarnya memulai kesaksian.
Pertama kali dia masuk penjara, ketika dia berada di bangku SMA. Saat itu, dia tawuran dan polisi pun datang sehingga dia dan 3 orang temannya ditangkap. Akibat tawuran itu, ternyata membuat satu korban meninggal dunia. Fendy dan teman-temannya pun divonis 11 bulan penjara.
Tidak lama kemudian, orang tua Fendy datang dan menangis mengetahui peristiwa itu. Namun, bukannya bertobat, Fendy malah melakukan hal sebaliknya. Di dalam penjara, Fendy mendapatkan banyak pengajaran dan pengetahuan tentang kejahatan dari para tahanan lainnya. Dia pun otomatis bisa belajar dari hal tersebut.
Setelah 11 bulan berlalu, Fendy pulang ke rumah. Di rumah, mamanya menanggapinya secara biasa saja. Nasi dan lauk disediakan, namun mamanya pergi ke luar mencari uang. Beda sekali ketika papanya masih hidup.
Fendy ingat ketika papanya masih hidup, sebelum kecelakaan merenggut nyawa papanya, mereka setiap hari selalu makan bersama. Papanya sangat keras menjaga agar anggota keluarga berkumpul. Dengan tidak adanya papanya, Fendy pun bebas kemana-mana. Itulah yang membuatnya menjadi bebas melakukan apa saja, termasuk tindakan kriminal. Setiap hari, dia beserta teman-temannya melakukan aksi kejahatan tanpa ada rasa takut.
Suatu hari, Fendy bersama teman-temannya ini membajak satu bis. Di bis itu, mereka merampok setiap penumpang yang ada. Tapi mereka tak tahu kalau di dalam bis tersebut ternyata ada seorang petugas keamanan. Sang petugas ini pun mengeluarkan pistolnya. Fendy dan teman-teman terang saja kabur bersama hasil rampokan. Semua penumpang pun ribut.
Mereka lari ke rumah penduduk dengan dikejar sang petugas. Karena diteriaki, Fendy dan teman-temannya berhasil diringkus penduduk dan dipukuli habis-habisan sampai akhirnya polisi datang.
Fendy kemudian divonis hukuman 8 bulan penjara, tempat yang tidak lagi menakutkan baginya. Di sana Fendy berteman dengan banyak napi lainnya sehingga mereka menjadi ‘penguasa’ di lembaga pemasyarakatan tersebut. Saat Fendy bingung mau berbuat apa setelah keluar dari penjara, temannya mengatakan padanya agar melakukan transaksi narkoba. Setelah dia keluar lagi dari penjara, Fendy pun melakukan bisnis tersebut.
Awalnya, Fendy hanya melakukan penjualan ganja secara kecil-kecilan. Namun, untungnya yang hanya kecil itu, tidak cukup untuk dirinya apalagi ingin memberi mamanya.
Fendy kemudian bertemu dengan teman lamanya. Tertarik dengan tawaran uang yang bisa didapatkan, Fendy pun bergabung dengan temannya ini. Pekerjaannya yaitu mengantarkan ‘barang’ dengan memakai kode berupa warna pakaiannya, kemudian seseorang akan datang. Fendy memberikan barang tersebut dan uangpun dia dapatkan.
Beberapa bulan menjalani pekerjaan ini, gaya hidup Fendy berubah. Dia mabuk dan bersenang-senang di kelab malam. Dan yang membuatnya lebih semangat lagi mencari uang, dengan cara yang tidak halal itu, adalah ketika dia memberikan kepada mamanya uang belanja dan mamanya pun memujinya. Namun, adiknya justru mencurigainya. Sang adik pun bertanya dan Fendy menjawab bahwa uang itu hasil dari jualan putau. Meskipun sang adik sudah menasihatinya, namun Fendy tetap melakukan pekerjaannya.
Keesokan harinya, saat Fendy sedang mengemas barang dagangannya, ada telepon dari pelanggan. Fendy menyuruh salah satu kurirnya untuk mengantarkan barang tersebut. Setelah selesai, Fendy dan temannya makan siang. Di saat makan itu, si kurir meneleponnya dan menanyakan mau diantar kemanakah uang tersebut. “Ya sudah kamu simpan saja dulu,” kata Fendy waktu itu kepada kurir. Lima menit kemudian, si kurir kembali menelepon dan menanyakan uang hasil penjualan itu. Fendy pun akhirnya menyebutkan tempatnya makan siang. Beberapa lama kemudian, ternyata polisi yang mendatanginya.
Terbukti bersalah, Fendy kembali di penjara. Kali ini, dia dihukum tujuh tahun penjara ketika polisi menemukan barang bukti di rumah kontrakannya. “Habislah obsesi cari uang, tidak bisa lagi nyenengi mama, hidup saya sudah pasti saya habiskan di penjara.” jelas Fendy.
Setelah menjalani hukuman 1 tahun, Fendy dan beberapa napi lainnya dibangunkan tengah malam. Ternyata mereka akan dibawa ke Nusa Kambangan. Memasuki gerbang Nusa Kambangan, mereka disuruh jalan seperti bebek. Ada rasa penyesalan saat diperlakukan seperti itu, mengapa dia dulu tidak mendengarkan nasihat papanya untuk tidak bandel.
Tengah melakukan tugas di luar penjara dengan menyapu, Fendy suatu hari bertemu dengan seorang ibu. Ibu inilah yang kemudian membawanya kepada Yesus. Dan Fendy pun kemudian diberi kesempatan untuk mengurus agar hukumannya diringankan.
Melalui Ibu Yani, ibu yang telah membawanya kepada Yesus, Fendy yang telah bebas kemudian dibawa ke tempat rehabilitasi. Di sana dia dididik dan dibentuk. Di sana jugalah Fendy belajar untuk sabar diserahkan tugas untuk menyapu dan mengepel yang dia terima dengan penuh rasa tanggung jawab. Selama tiga bulan, karakternya mulai berubah dan tentunya sampai sekarang, dia pun terus berubah lebih baik.
Dua tahun menjalani pemulihan karakter, Fendy mulai lembut. Hal itu terlihat ketika dia sudah bisa memeluk adik dan mamanya. Dia pun bersaksi akan kebaikan-kebaikan Tuhan di manapun dia berada. “Terima kasih Tuhan, karena kebaikan-Mu, saya bisa menjadi berkat bagi banyak orang.” tutupnya.

Sumber Kesaksian :
Fendy

Muslimah Masuk Kristen (Kesaksian Nur Laila)

Nama saya Nur Laila. Saya adalah seorang Muslimah yang telah mengikut dan mentaati segala-gala yang telah diajari oleh ibu-bapa saya, terutamanya dalam hal-hal iman dan keislaman. Tetapi walaupun begitu, semakin saya lebih membesar, hati dan jiwa saya masih kekosongan sahaja walaupun saya telah mencari jawapan soalan-soalan kehidupan dari agama Islam serta ajaran-ajarannya.
Pada satu hari, saya telah terjumpa dengan jawapan serta penyelesaian kepada segala keruncingan dan keresahan rohani di dalam jiwa dan hati saya. Sejak waktu itu, saya telah dapat mengenalNya lebih mendalam lagi, hari demi hari.
Saya dilahirkan dalam keluarga Islam. Ibu dan bapa saya adalah pengikut Islam yang cukup warak dan bertakwa. Datuk saya telah mengajar saya mengaji al-Quran sejak saya berumur empat tahun sampai saya mencecah tujuh tahun. Sebagai seorang Muslimah yang bertaqwa, saya menunaikan ibadat solat saya lima kali sehari dan telaah pengajian Islam dari jam 6 petang sampai 8.30 malam setiap hari Sabtu ke Khamis.
Sesudah selesainya pembelajaran di sekolah menengah, pendidikan saya dilanjutkan lagi di institut pengajian tinggi (IPT) di mana saya telah belajar pendidikan biasa dan juga pendidikan Islam. Saya telah mempelajari begitu banyak tentang agama Islam, serta mendalami ilmu-ilmunya dengan cukup mantap, walau pun begitu, Islam tidak mampu menenangkan jiwa saya atau menghasilkan kehidupan yang bermakna atau pun menjadi panduan hidup bagi saya secara serius. Keadaan dalam hati dan jiwa saya masih lagi kosong dan gelisah sahaja dan saya tidak pernah menikmati apa yang difahami sebagai kasih-sayang Tuhan Allah agama Islam itu!
Setelah mendalami telahaan dan pengajian agama Islam, saya dapati bahawa seolah-olah kasih-sayang Allah itu bukanlah kasih sayang Tuhan yang sebenar atau kesayangan yang sesungguhnya. Lebih-lebih lagi, kasih sayang Allah agama Islam adalah amat terbatas dan bersyarat sekali; saya terpaksa melakukan segala macam hal dan peraturan supaya saya melayakkan diri untuk dapat mengalami kasih-sayang-Nya, yaitu ‘irrahman dan arrahim-Nya’! Saya tidak menimbulkan soalan-soalan seperti ini kepada orangtua saya kerana mereka menganggapi pertanyaan seperti itu adalah ‘dosa besar’!
Pada suatu hari, sesudah saya menunaikan ibadah solat saya kepada Allah, saya telah menangis dan rasa haru menyelubungi saya oleh kerana saya tidak dapat mengenal atau merasa apakah itu kasih dan sayang Allah swt itu! Tidak lama kemudian, saya telah membuka radio saya dan kebetulan sekali, tepat pada saat itu merupakan siaran steyen radio Kristian. Seorang wanita Kristian sedang membaca daripada Kitab Suci Injil, Matius fasal 11 ayat 28, yang berbunyi :
‘Sayidina Isa berkata: "Marilah kepada-Ku, hai kamu semua yang lelah dan menanggung beban berat, Aku akan memberikan kelegaan bagimu."’
Saya telah berfikir pada diri saya : "Siapakah Sayidina Isa ini, yang mampu dan sanggup menganugerahkan kelegaan kepada umat manusia yang berbeban berat? Saya masih ingat mengatakan kepadaNya, "Kalau Engkau sungguhnya Ilahi, dan Sayidina Isa yang sebenarnya telah menyatakan seperti itu, tolonglah, biarlah saya mengenal Engkau!"
Pada Tahun Pertama saya di Universiti, saya dijemput ke satu keramaian oleh teman-teman saya. Kebanyakan mereka di situ adalah orang beragama Kristian. Saya telah mendengar cerita tentang Sayidina Isa Al-Masih sekali lagi. Satu ungkapan yang cukup unik telah menarik perhatian saya, yakni: "Sayidina Isa mengasihi anda." Saya teringat pada masa yang lalu, di mana pencarian saya bagi kebenaran kasih-sayang Allah swt adalah hampa sahaja. Jadi pada saat itu, saya teringin untuk kenali siapakah Sayidina Isa itu sebenarnya kerana jika Dia sesungguhnya mengasihi saya, saya akan menjadi pengikutNya yang setia! Oleh sebab itulah, saya telah berkata kepada Sayidina Isa : "Sayidina Isa Al-Masih, jika sesungguhnya Engkau ilahi, dan mengasihi saya, izinkanlah saya mengenal Engkau!"

Kamis, 14 Juni 2012

Kecelakaan Maut Renggut Ingatanku



Sebuah truk menghantam langsung mobil yang dikendarai Ibu Ong Sri Mulyati sekeluarga ketika mengadakan liburan. Sang suami tewas dan anaknya Marko pecah tempurung kepalanya. Operasi pun dilakukan agar kondisi kritis Marko terselamatkan.
Hasil operasinya pun bagus, Marko dapat melewati kondisi kritis. Namun Ibu Ong Sri Mulyati tidak mengetahui jika suaminya meninggal. Keluargapun berat untuk memberitahukan suaminya telah meninggal. Hal ini sungguh memukul Ibu Ong Sri Mulyati dikala juga melihat sang anak, Marko masih tergolek lemas di rumah sakit.
Setelah 40 hari, Marko dapat diperbolehkan pulang kerumah. Sehari dirumah, Marko demam tinggi dan dibawa ke rumah sakit. Marko harus menjalani operasi kedua untuk membersihkan tulang-tulang yang tersisa pasca operasi pertama. Marko dapat pulih kembali. Namun sang Ibu masih tidak mempercayai keadaan ini. Dirinya mempertanyakan kenapa Tuhan memberikannya cobaan yang begitu berat ini.
Keluargapun membawa ibu Ong kepada seorang hamba Tuhan untuk konseling apa yang sedang digumuli. Lalu dirinyapun mendapat konseling pribadi dan didoakan. Hal tersebut mampu membuatnya bertahan dan tetap mempercayai rencana Tuhan. Meski masih berduka dirinya tetap menjalankan bisnis sang almarhum suami untuk berjuang bagi hidup keluarganya.
Hingga beberapa belas tahun kemudian, ketika Marko sudah besar dirinya izin untuk keluar pergi sebentar. Namun hingga beberapa bulan Marko tidak kunjung pulang. Hal ini membuat Ibu Ong kembali trauma akan masa lalu yang mungkin hadir kembali. Namun Marko pun ditemukan. Dirinya mengakui bahwa dalam beberapa bulan dirinya hilang ingatan dan tidak bia mengendalikan diri.
Lalu Marko diajak untuk mengikuti sebuah persekutuan doa. Belajar tentang Firman Tuhan dan saling menguatkan. Didalam persekutuan inilah Marko ditempa menjadi sorang pribadi yang kuat dan selalu berserah kepada Tuhan. Hal ini diakui secara langsung oleh teman dan keluarganya.
“Melihat sekarang Marko bisa berbeda luar biasa, dulu sekolah kita suruh dia hapal ulangan susahnya ampun-ampun. Tapi begitu banyak ayat-ayat alkitab dia bisa hapal, itu rencananya Tuhan begitu luar biasa,” ungkap sang ibu.
Marko kini mempunyai ingatan yang jauh lebih baik. Bahkan kini dirinya dapat memimpin untuk mengadakan doa di sekolahnya. “Untuk kehidupan saya yang kedua ini, Tuhan sudah memberikan hidup saya dua kali, yang harusnya saya mati tapi sekarang lolos dari kematianlah. Sekarang saya mau menyenangkan hati Tuhan. Thanks Lord You are My Father,” tutup Marko.

Sisi Gelap Hidup Tessa Kaunang, Finalis Gadis Sampul 1993


Pada awalnya, Tessa Kaunang hanyalah seorang gadis biasa sampai akhirnya dia menjadi finalis Gadis Sampul 1993. “Masuk ke dalam majalah, itu seru itu, seneng… banggga apalagi” kisah Tessa Kaunang tentang pengalaman barunya semasa remaja. “Waktu wajah kita keluar di majalah cover, wah kita senang banget.” katanya. Setelah menjadi Gadis sampul, Tessa Kaunang pun mencoba merambah dunia sinetron bersama teman-teman finalis Gadis sampul.
Sejak saat itu, glamor dan hedonisme adalah bagian kehidupan dari seorang Tessa Kaunang. “Mencari kesenangan dengan pergi ke clubbing, dimana semua orang, ya hampir semuanyalah yaaa minum, merokok, nge-drug, jadi ya ngikut. Apalagi waktu itu saya yang masih remaja. Lebih banyak ingin mencari tahu banyak hal. Ya coba ini deh, coba itu deh. Jadi, menurut saya di luar rumah itu jauh lebih nyaman daripada di dalam rumah, karena saya tidak pernah memikirkan rumah lagi.” jelas Tessa.
Apa yang menyebabkan Tessa malas memikirkan keadaan rumahnya? “Jadi kalau mama itu sudah cerewet, mulai ngasih tahu, papa itu masih melawan. Sampai akhirnya diomongi sedikit, marah. Marahnya bukan makin turun, tapi makin naik terus. Mereka berantem, dan berantemnya itu bukan berantem biasa. Mereka tuh sampe buat rumah itu pecah semua, sudah kayak kapal pecahlah ya…”. Tidak hanya itu, Tessa juga menyaksikan mamanya yang bertubuh kecil dipukul oleh papanya yang sedang dalam keadaan marah. Hal itu membuatnya tertekan.
Ternyata papanya jatuh dalam dosa, papanya sudah berselingkuh selama 29 tahun lamanya. Jadi, karena itulah Tessa lebih senang berada di luar rumah, karena dia bebas mau berbuat apa saja. Dia pun melakukan apapun yang dia suka, termasuk free sex. Baginya, semua itu biasa saja karena dia pun sudah punya penghasilan sendiri.
Tessa Kaunang baru naik daun pada 1999-2000 setelah melewati perjuangan panjang. Karena itu, dia sangat ketakutan jika orang lain mengetahui bagaimana kehidupan keluarganya sesungguhnya ataupun kehidupan pribadinya sendiri.
Suatu hari, Tessa menganjurkan mamanya untuk bercerai dengan papanya. Menurutnya, biar saja sang ayah pergi meninggalkan mereka karena dia kan sanggup membiayai ibu dan dirinya sendiri. Bahkan, papanya pun boleh mengambil barang apa saja yang ada di rumah, karena Tessa yakin bahwa harta papanya di dalam rumah itu hanya sedikit. “Segitu sombongnya saya dan segitu besarnya akar kepahitan saya sama papa saya,” lanjut Tessa.
Meski mendapatkan perlakuan kasar, mamanya tidak mau bercerai dari papa Tessa. Bahkan, mamanya dengan rajin mendoakan suaminya. “Sampai saya sebel juga. Sudah tahu disiksa, sudah tahu kayak gini, masih aja mau nerima papa.” Pikiran Tessa waktu itu.
Tessa Kaunang yang memang terbentuk dengan sifat kerasnya, akhirnya tetap berbuat semaunya. Jika mamanya meminta saran, maka Tessa hanya memberikan satu saran, yaitu cerai. Tapi mamanya tidak mau. Akhirnya, sang mama hanya bisa datang kepada Tuhan, merendahkan diri dan memohon jalan keluar.
Salah satu wanita yang menjadi teman selingkuh ayahnya, akhirnya ketahuan hamil dan ayahnya pun disuruh bertanggung jawab. Di situlah Arthur, si ayah mulai merasa resah dan akhirnya dia pun mengakui segalanya bahwa dia telah berselingkuh. Meskipun begitu, dengan penuh pengampunan, Julia Kaunang mau mengampuni suaminya. Sang ayah pun mencoba memperbaiki hubungan suami istri dan juga hubungan ayah anak yang rusak.
Awalnya Tessa sangat meragukan perubahan yang terjadi dalam diri ayahnya. Dia bertanya-tanya apakah ayahnya akan jatuh lagi. Namun, lama kelamaan setelah melihat perubahan dalam diri ayahnya yang memang telah berubah, Tessa pun mendapatkan kembali contoh keluarga yang ideal. Di samping itu, Tessa pun mulai kembali kepada firman Tuhan dan melakukan perintah-Nya. Jika Tuhan saja bisa memaafkan dosa-dosa manusia yang begitu besar, apalagi kita harus mampu memaafkan sesama kita manusia.
“Bagaimana cara bisa memaafkan dia? Kita harus meminta bantuan Tuhan. Kalau kita sendiri yang memaafkan kita tidak akan kuat, itu yang saya rasakan.” Jelas Tessa. Dia melihat perubahan yang besar dalam diri ayahnya, ayahnya menjadi begitu bijaksana dan mencerminkan sikap seorang papa yang baik. Sekarang Tessa dan papanya menjadi dua orang yang karib.
Mereka terus melaju dan selalu melihat positif ke depan. “Kalau kita sudah berani mengambil keputusan untuk bertobat, kita juga harus berani menjadi saksi Tuhan. Makanya mengapa saya sekarang berani menceritakan, karena saya ingin keluarga saya ini menjadi terang dan garam buat kita juga.” Dan percayalah, saat berjuang melawan dosa, kepahitan, masalah, kita bisa menang bersama Tuhan.

Sumber Kesaksian : Tessa Kaunang