@thebiblesay

Kamis, 31 Juli 2014

Hari Esok yang Lebih Baik


Matius 6:34 “Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sendiri”

 Ada seorang gadis yang bekerja sebagai penjual Koran. Setiap harinya, dia menjual Koran demi Koran hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Suatu hari saat matahari sangat begitu teriknya pun, korannya tidak habis terjual. Dia berpikir untuk tidak membeli nasi untuk makanan tetapi hanya membeli sebuah permen karet  untuk menahan rasa laparnya seharian penuh padahal dia sudah sangat merasa lelah dibawah teriknya sinar matahari. Menurutnya jika ia membeli nasi maka uang tersebut akan habis dan dia juga takut jika besok korannya tidak akan laku sama seperti hari ini maka ia tidak dapat membeli makanan. Dia menahan rasa lapar itu sampai akhirnya dia merasa sangat lemah dan tak berdaya. Keesokan harinya sebelum dia berangkat untuk menjual korannya dia berdoa agar korannya semua laku terjual dan agar dia di berikan kekuatan untuk menjual korannya sampai habis, alhasil sebelum jam 12 semua korannya laku terjual dan dia merasa sangat bahagia karena hari ini dia dapat membeli sebungkus nasi. Semenjak hari itu, setiap dia menjual korannya dia selalu merasa bersyukur dan membeli makanan untuk keperluannya serta menyisahkan sedikit saja untuk keperluan besok karena dia tahu bahwa Tuhan selalu menyediakan apa yang ia perlukan untuk hari esok( matius 6:8).

Kita dapat mengambil sisi positif dari cerita gadis tersebut bahwa Allah kita adalah Allah yang sangat baik yang selalu mengasihi dan memperhatikan setiap langkah dari anakNya. Dia tidak akan membiarkan kita berjalan sendiri, Dia tidak mungkin membiarkan anakNya mati kelaparan begitu saja karena Dia akan membukakan jalan bagi orang yang mengasihiNya. Maka, kita tidak perlu khawatir akan apa yang terjadi esok hari karena percayalah Tuhan akan selalu melindungi dan menuntun langkah kita.

Rabu, 30 Juli 2014

Filipi 4:13 “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”

Life is beautiful. Yang seringkali menjadi pertanyaan adalah, orang lain memiliki kekayaan dan hidup enak seakan tidak ada pergumulan, tapi mengapa anak-anak Tuhan harus mengalami banyak pergumulan, banyak masalah, sakit, dll? Itu semua bukan karna Tuhan jahat pada kita, namun karna Tuhan sangat mengasihi kita maka Tuhan memproses dan mendidik kita sedemikian rupa, karna Tuhan tidak mau anak-anakNya menjadi anak gampangan, Tuhan menginginkan anakNya menjadi anak-anak yang tahan uji. Bersyukur Tuhan mengijinkan setiap proses hidup kita terjadi, Tuhan sangat mengasihi kita. Ingatlah bahwa segala perkara dapat ditanggung dalam Dia, jika Tuhan memberi ujian, tetaplah bersandar padaNya karna Tuhan sendiri yang akan turun tangan untuk memberikan jalan keluar.

                Hidup ini terlalu indah bagi orang percaya, nikmatilah setiap apa yang Tuhan ijinkan terjadi. Dibalik ujian yang kita lewati, ada berkat Tuhan yang menanti dan kita akan melihat kemuliaan Tuhan dalam hidup kita. Terus berharap dan berserah pada Tuhan, Dia yang akan memberi kita kekuatan untuk melewati setiap ujian. Percayalah bahwa Tuhan selalu ada untuk menuntun dan menolong kita. Berdoa terus jangan pernah lelah, terus bersukacita dan beriman bahwa Tuhan sendiri yang akan turun tangan menyelesaikan setiap persoalan yang kita hadapi.

Senin, 28 Juli 2014

Mengusahakan Kesejahteraan Bangsa

Yeremia 29:1-14 Berdasarkan firman Tuhan yg terdpat dlm yeremia 29:7, ada 2 tanggung jjawab kita sbg org percaya yg hidup di indonesia ini. Pertama, kita harus mengusahakan kesejahteraan bangsa kita. Kesua, kita harus berdoa untuk bangsa kita. Berdoa untuk Indosnesia mungkin bisa kita lakukan, tapi untuk mengusahakan kesejahteraan bangsa sepertinya sebuah harapan yg muluk". Indonesia adalah negara dgn jmlh penduduk yg sangat besar, beragam, dan memiliki status sosial yg tdk merata. Indonesia masih di belenggu dn praktik korupsi, kemiskinan, kebodohan, dan jauh dr kata sejahtera. Kita menjadi pesimis, mungkinkah Indonesia bisa sejahtera? Dulu, kota Almolonga di Guatemala, Amerika Latin, adalah kota yg sangat miskin, penduduknya malas, & bnyk praktik imoralitas di kota itu. Gereja" di Almolonga memutuskan untuk bangkit demi bangsa. Mereka bersyafaay untuk kesejahteraan kota. Tak hanya sekadar berdoa, mereka juga mengambil tindakan untuk mengusahakan kesejahteraan kota tsb dgn bekerja yaitu dgn menanam sayur mayur. Keajaiban terjadi, tanaman mereka bertumbuh dgn sangat subur dan hasilnya sungguh mencengangkan. Betapa tidak, wortel di Almolonga besarnya sama dengan lengan org dewasa! Kota Almolonga berubah total! Tingkat pengangguran berkurang banyak karena mereka semua mulai bekerja sebagai petani. Tanag disana makin subur, rakyat makin makmur, dan banyak jiwa dimenangkan bagi Kristus! Jika Tuhan bisa mengubahkan Almolonga, Tuhan jg bs mengubah Indonesia! Sudah saatnya org Kristen menjadi berkat secara nyata. Jangan sampai gereja kita menjadi sedemikian megah, mewah, dan sejahtera namun kita melupakan tugas tanggung jawab kita untuk menciptakan Indonesia yg lebih maju, makmur & sejahtera. Rakyat Indonesua menantikan datangnya Yusuf, Musa, ataupun Daniel yg membawa kebebasan, kemajuan, dan kesejahteraan untuk bangsa Indonesia Tercinta. Amin...

Sabtu, 26 Juli 2014

Loveless


Baca : Yohanes 15:9-12

"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu." Yohanes 15:9

Sebuah animasi Jepang berkisah tentang kakak beradik. Si kakak punya nama lain "Beloved" yang artinya "yang tercinta", sedangkan si adik punya nama lain "Loveless" atau "tanpa cinta". Kedua bersaudara ini mendapat perlakuan beda dari ibu mereka. Beloved disayang dan sangat dibanggakan, tapi adiknya dimarahi dan diacuhkan. bagaimanapun dia berusaha supaya ibunya mau menerima dia, hasilnya selalu sia-sia. Akibatnya Loveless jadi anak yang keras, susah bergaul, dan selalu menutup diri.

Kita tidak bisa memaksa orang lain mengasihi kita. Ada cukup banyak orang yang menderita penyakit "tidak dikasihi" ini. Dan celakanya, orang yang tidak pernah merasakan kasih pada akhirnya juga tidak akan mampu mengasihi orang lain, apalagi melakukan hal-hal yang didasari dengan kasih. Mungkin kamu kenal dengan orang-orang yang hatinya keras seperti Loveless itu. Mereka cukup menyebalkan dan susah diajak bergaul, tapi itu dikarenakan ada sesuatu yang kosong di hati mereka.

Syukurlah Tuhan sudah memberikan obat penawarnya, yaitu kasih dari Tuhan sendiri. Kita tidak perlu membelinya, dan tentu saja tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkannya. Perhatikan kata "telah" di ayat pokok hari ini. Bukankah itu artinya kasih itu bukan karena apa yang kita lakukan, tetapi memang  dari awal Tuhan sudah mengasihi kita? Yang dia mau untuk kita lakukan sekarang hanya tinggal dalam KasihNya itu, supaya sukacita kita penuh dan kita pun bisa mengasihi orang lain.

Mungkin ada diantara kalian yang sangat mengharapkan kasih sayang dari orangtua, sahabat atau seseorang yang special, tapi hal itu tidak terwujud. Sedih dan sakit memang. Tapi jangan hanya fokus ke sana. Lihat sekelilingmu, masih ada begitu banyak orang yang peduli terhadap kita. Apakah semua itu tidak ada artinya? Dan seandainya pun menurutmu di dunia ini tidak ada yang sayang terhadap kamu, tenanglah masih ada kasih dari Tuhan Yesus! KasihNya sendiri saja pun sudah cukup untuk kita menutup semua lubang di hatimu yang kosong. Jadi jangan sampai kita menutup diri hanya karena gagal mendapatkan cinta manusia.    
MASALAH BERAT: Seperti Terlilit Tali Maut
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Juli 2014

Baca:  Mazmur 116:1-19

"Tali-tali maut telah meliliti aku, dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku, aku mengalami kesesakan dan kedukaan."  Mazmur 116:3

Topik hari ini adalah gambaran tentang seseorang yang sedang berada dalam pergumulan berat karena beban dan masalah yang menimpa.  Seperti inilah kondisi yang dialami oleh Daud ketika hidupnya terus berada dalam ancaman dan marabahaya oleh karena Saul yang tak pernah berhenti mengejar dan hendak membunuhnya.  "Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku, tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku."  (Mazmur 18:5-6).  Dalam keadaan tertekan dan terhimpit tak ada yang bisa dilakukan Daud selain  "...berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya."  (Mazmur 18:7).

     Dalam keadaan demikian banyak orang memiliki kecenderungan untuk berputus asa, frustasi, stres, bahkan tidak sedikit yang kehilangan akal sehatnya sehingga tanpa berpikir panjang mereka pun berbuat nekat dengan mengakhiri hidupnya.  Ada pula yang berusaha lari dari masalah dengan menjerumuskan diri kepada hal-hal yang negarif:  terlibat obat-obat terlarang,  'dugem', pergaulan bebas dan sebagainya.  Tidak jarang juga mereka berani marah dan menyalahkan Tuhan atas segala sesuatu yang menimpa hidupnya, sepeerti yang diperbuat oleh isteri Ayub.  Ketika tidak tahan dengan penderitaan dan masalah yang datang secara bertubi-tubi menimpa keluarga dan suaminya, isteri Ayub berkata,  "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!"  (Ayub 2:9).

     Inilah reaksi alamiah manusia pada umumnya!  Secara manusia Ayub punya banyak alasan untuk mengeluh, kecewa, putus asa atau pun menyalahkan Tuhan walaupun Alkitab menyatakan bahwa Ayub adalah orang yang  "...saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."  (Ayub 1:1).  Seluruh harta bendanya ludes, kesepuluh anaknya mati dan Ayub pun harus menderita sakit yang sangat parah.  "...dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya."  (Ayub 2:7).  Saat tertimpa masalah berat manusia cenderung putus asa, menyalahkan Tuhan!

Tuhan mengijinkan penderitaan melanda hidup Ayub untuk memprosesnya.

Kamis, 24 Juli 2014

Jangan Menyerah

Yosua 1:9 " Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: Kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi."
Baru-baru ini perguruan tinggi negeri (PTN) mengadakan beberapa seleksi, salah satunya adalah test SBMPTN. Dari sekian banyak pendaftar hanya sedikit yang diterima, jadi apakah harus aku salah satu dari mereka yang tidak diterima? Terkadang hati berkata ini tidak adil, seharusnya hal ini tidak terjadi kepadaku, kenapa harus aku ya Tuhan? aku telah bersusah payah menyiapkan segala sesuatunya mulai dari belajar dan berdoa, tapi kenapa aku masih belum berhasil menggapai mimpiku? Mungkin beberapa dari kita pernah merasakan hal seperti ini.
Disini Tuhan yesus mau mengingatkan kita kembali melalui amsal 23:18 "Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang." Tetapi terkadang terlintas dipikiran kita, sampai kapan ya Tuhan dan kenapa harus aku yang merasakannya? ingatlah selalu 1 Korintus 10:13. Yang perlu kita ingat disini adalah Jangan menyerah. Jangan pernah menyerah sampai waktu itu tiba. Mungkin kita bertanya apa maksud dari sampai waktu itu tiba; waktu yang akan tiba adalah waktu dimana Tuhan datang mengulurkan tanganNya untuk menolong kita. Tuhan tidak pernah terlambat untuk menolong kita dan percayalah bahwa dibalik setiap pergumulan di dalam hidup kita terdapat berkat Tuhan yang tak berkesudahan. 
Oleh karena itu, selama menunggu tangan pengasihanNya kita harus tetap berusaha semampu kita dan selalu berdoa meminta pertolonganNya sebab didalam 1 korintus 15:58b jerih payahmu tidak sia-sia. Tetapi kita juga harus ingat bahwa dalam sebuah permintaan atau permohonan juga harus ada kepasrahan diri kepada Tuhan yesus karena Tuhan pasti memberikan yang terbaik kepada anakNya dan Ia akan selalu membuka jalan serta menyertai kita kemana pun kita pergi.

Rabu, 23 Juli 2014

jodohku, sepadan?

Kejadian 2 : 18 - 24 Saya menjalani masa remaja seperti remaja pada umumnya. Beberapa kali punya pacar, hmmm... Bahkan pernah ada yang tak seiman, (Nah yg ini jangan di contoh ya Guys). Tentu saja sebagai keluarga kristen yg taat, kelakuan saya yang salag itu ditentang habis"an oleh orang tua. Dengan enteng saya menjawab, "ah, kami hanya berteman ko, pa!" Ketika 4 tahun berjalan dan memasuki usia dewasa, saya mulai menimbang-nimbang hubungan tersebut. Sudah sepadankan pilihanku? Sampai akhirnya 2 kor 6 : 14 mengusik sanubari. Singkat cerita, berkat doa seluruh keluarga tentunya, akhirnya saya memutuskan hubungan dengan mantap. Saya katakan mantap, karena memang sudah melalui pertimbangan matang atas kehendak Tuhan. Puji Tuhan, ini merupakan salah satu keputusan terpenting yg pernah say ambil sepanjang hidup saya. Guys, sepadan artinya pasangan yg kita pilih haruslah seimbang. Apakah harus tampan kayak bintang film korea? Ato punya warisan dr org tua yg ga habis 7 turunan? Ato baik hati seperti malaikat ato syarat. Ini itu yg wah? Bukan...., bukan itu guys. Sejujurnya ga ada yg sempurna di dunia. Namun yg terpenting adalah pasangan juga mengimani bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat. Pilihlah pasangan yg dewasa dalam pemikirannya sehingga komunikasi kalian bisa nyambung, lalu bersama-sama dedikasikan hidup sebagai suatu kesatuan yg bergantung pada Allah. Karena itu, bukalah hati sehingga peka terhadap nasihat firman Tuhan. Percayalah, Tuhan tidak pernah merancangkan hal jahat. Pasangan hidup bukan seseorang yg hadir secara kebetulan, tetapi udah ditentukan oleh Tuhan. Ketika kita setia membaca, merenungkan firman Tuhan, dan menyerahkan masa depan kita pada Tuhan, yakinlah bahwa Roh Kudus akan bekerja secara ajaib sehingga kita tidak gegabaj menentukan pasangan hidup kelak. Jadi guys, serahkanlah pilihan pasangan hidupmu pada Tuhan.

Minggu, 20 Juli 2014

Selidikilah aku Tuhan

Ayat : mazmur 139:1-24

Mazmur ini dikenal sebagai salah satu mazmur yang sangat penting dan amat terkenal. Bahkan ada yang mengatakan bahwa mazmur ini adalah mazmur yang terbaik dan paling mulia dari seluruh mazmur yang ada.

Mazmur ini mengungkapkan beberapa hal yang berkaitan dengan jati diri Allah yaitu Allah yang mengetahui segala sesuatu (1-6) dan berada di segala tempat serta melampaui segala batasan waktu (7- 12), juga Allah yang adalah Pencipta umat manusia (13-16). Pemazmur juga menambahkan betapa sulitnya pikiran Allah yang dikaitkan dengan kuasa dan keadilan Allah terhadap orang-orang yang menentang dan membenci Dia (17-24).

Dari mazmur ini kita belajar bahwa kita harus percaya dan berharap kepada Tuhan karena Ia adalah Tuhan yang Mahatahu. Kita tidak bisa membohongi Tuhan karena Ia mengetahui apa saja yang kita pikirkan. Kita perlu berkata jujur seperti pemazmur yang sadar bahwa jalan hidupnya tidak selalu sesuai dengan firman Tuhan.

Kita juga belajar bahwa Tuhan adalah Allah yang Mahahadir dan keberadaan-Nya melampaui segala batasan waktu dan tempat sehingga kita tidak mungkin lari dan bersembunyi dari hadapan Tuhan. Marilah kita mendekatkan diri dan menghampiri-Nya seraya mengakui segala dosa kita.

Biarlah kita berdoa seperti pemazmur, "Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!" Apalagi sebagai orang yang ditebus Kristus, kita adalah murid Kristus yang pada hakikatnya adalah umat-Nya yang kudus, yang seharusnya hidup di dalam jalan yang sesuai dengan firman-Nya. Sehingga dengan demikian kehidupan kita sebagai umat Tuhan terpelihara dengan baik dan kita dapat menjadi saksi bagi Dia serta membawa kemuliaan bagi nama-Nya.

Sabtu, 19 Juli 2014

Baik dan Indah

               Malu ah, aku kan nggak menarik. Minder aku, soalnya nggak kaya. Aku merasa tidak berharga karena aku tidak memiliki kemampuan apa-apa. Pernahkah perasaan seperti itu terlintas di benak kita?
               Perhatikan apa yang dikatakan Alkitab. Setelah Tuhan selesai menciptakan dunia dan tumbuhan serta binatang, Tuhan mengatakan bahwa itu baik. Namun setelah Tuhan menciptakan manusia, Tuhan mengatakan bahwa apa yang diciptakannya adalah sangat baik. Kita diciptakan berbeda dari makhluk hidup lainnya. Kita diciptakan dengan istimewa/spesial oleh Tuhan. Kejadian 1:26 mengatakan bahwa kita diciptakan menurut gambar dan rupa Pencipta kita. Tuhan tidak mengatakan seperti itu pada waktu Dia menciptakan binatang dan tumbuhan.
               Nah, kalo kita sudah tahu bahwa kita istimewa, seharusnya kita berbangga atas diri kita. Kita berharga dan indah di hadapan Tuhan karena didalam diri kita mengandung keistimewaan Tuhan. Kita memantulkan kemuliaan (keindahan, keajaiban, kemahakuasaan) Tuhan. Kita bisa bergerak, kita bisa berpikir, berbicara, berkreativitas, dan menetapkan tujuan hidup kita adalah hal yang tidak bisa dilakukan oleh hewan dan tumbuhan. Karena alasan ini, kita bisa merasa positif mengenai diri kita sendiri.
           Mengkritik atau merendahkan diri sendiri maupun orang lain adalah mengkritik apa yang telah Tuhan ciptakan, dan juga mengkritik kemampuan yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Harga diri kita tidak seharusnya berdasarkan harta kekayaan, keberhasilan, kecantikan jasmani, maupun apa yang dikatakan orang lain mengenai kita, namun berdasarkan apa yang dikatakan Tuhan kepada kita bahwa apa yang diciptakanNya adalah baik dan indah (Kejadian 1:31).

Wait & Do Something

Matius 25:21 “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, Aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab yang besar.”

                Sepasang suami istri pindah ke suatu kota kecil yang sepi. Disana mereka membuka rumah makan. Tapi, 5 bulan berlalu hasilnya mengecewakan. Rumah makan itu gak laku. Sehari kedatangan 5 tamu aja udah bagus. Hari itu, sejak pagi hanya 1 pembeli makan disana. Sang istri pun nggak tahan dan bilang sama suaminya bahwa mungkin mereka gak cocok untuk buka rumah makan, jadi mulai besok rumah makan itu akan tutup untuk selamanya. Mereka sepakat. Saat itu pukul 22.00, jam tutup rumah makan itu. Sang suami memandang istrinya dan berkata “karna hari ini hari terakhir, yuk kita tunggu satu jam lagi.” Istrinya pun setuju. Pukul 22.30 dua mobil berhenti, 12 orang keluar. Rupanya mereka keluarga yang dari luar kota dan kebingungan mencari rumah makan, rumah makan di tempat lain udah pada tutup. Dan itulah hari teramai di rumah makan itu. Apakah esoknya mereka akan tutup? Jelas enggak. Malah, kini mereka ubah jam bukanya, dari malam sampai subuh saja, siang tutup. Rumah makan itupun ramai dan terkenal karena menjadi salah satu-satunya rumah makan yang buka hingga subuh di kota itu. Saat ada yang laper tengah malam, mereka langsung ke rumah makan itu.

                Tunggu, itulah salah 1 jawaban yang kadang Tuhan berikan. Banyak orang nggak suka jawaban saat ini. Sebagian bahkan berpikir, mending dijawab enggak sekalian daripada harus nunggu, agar bisa lebih jelas. Hmm, ada nggak kita yang suka berpikir seperti itu? Tapi, tahukah kamu, justru dari menunggulah, Tuhan bisa lihat kualitas iman kita. Perumpamaan-perumpamaan Tuhan Yesus, seperti perumpamaan talenta atau gadis bijaksana dan gadis bodoh yang kit abaca hari ini bertema serupa, gimana sikap kita saat harus menunggu? Menunggu memang hal yang jarang dan menyebalkan, gak ada orang yang suka melakukannya. Kenapa? Sering kali, sama seperti 5 gadis bodoh dan hamba yang memiliki 1 talenta itu, kita males nungguin bahkan bosen melakukannya karena satu hal. Apa itu? Karena kita gak melakukan apa-apa! Padahal, setia bukan berarti nunggu doing gak melakukan apa-apa. Hamba yang disebut setia adalah do something sementara ia menunggu, bukan yang cuma diem. Tunggulah lagi, pertolongan Tuhan mungkin akan dating sebentar lagi. Tunggulah tapi jangan Cuma diem, tapi lakukan sesuatu agar kita siap saat menerima pertolonganNya.

Jumat, 18 Juli 2014

Stop Kecewain Allah

Roma 3 : 21-31
 Saya pernah merasakan kemarahan & rasa kecewa pada salah seorang pegawai baru di kantor tempat saya bekerja. Saat itu dia meminjam dokumen-dokumen kerja saya selama setahun, san saat di kembalikan, dokumen-dokumen tersebut rusak dan basah. Saya marah dan rasanya tidak terima, karena hasil kerja saya selama setahun dirusak dan kotor, apa yg saya kerjakan selama setahun rasanya sia-sia dan tidak berarti hanya oleh keteledoran pegawai baru di kantor saya tersebur. Namun saat dia berkata maaf dengan senyuman di wajahnya, kemarahan saya dapat saya kontrol. Saya langsung tersadar apa yang saya lakukan berlebihan dan saat itu jg saya rasakan bahwa Roh Kudus bekerja dalam hati saya untuk dapat memanfaatkannya. Saat merenungkan kejadian tsb, Allah berkata dalam hati saya: "Begitulah kemarahanKu saat aku melihat manusia ciptaanKu rusak karena jatuh dalam dosa." Saat penciptaan, Allah menciptakan manusia itu menurut gambaran-Nya, dan tentu Allah menaruh harapan besar bahwa ciptaan-Nya hidup sesuai dgn gambaran kehidupan Allah yg tanpa dosa. Tapi tahu sendiri apa yg akhirnya terjadi. Guys, rasa kecewa yg dirasakan Allah jauh lebih besar dibandingkan rasa kecewa saja. Tapi karena kasih karunia-Nya pada kita, Allah terus berusaha memperbaiki hubungan manusia dengan Allah, yaitu dgn pengorbanan Yesus di kayu salib. Satu"nya jalan yg membuat kita bisa dekat lagi dgn Allah. Yang membuat kita layak panggil Dia Bapa kita. Kita yg sudah rusak dan kotor dijadikan baru lewat penebusan dlm Yesus Kristus. Guys, lewat firman Allah hari ini mari belajar untuk menghargai penebusan kita dari dosa lewat Yesus, yg ngebuat kita bisa layak di hadapan Allah. Sudah cukup sekali saja kita jatuh dalam dosa. Jangan buat Allah sedih dan kecewa lagi terhadap kita karena lihat kita jatuh dlm dosa lagi. Darah Yesus sudah cukup mahal & berarti buat hidup kita. Syukurilah hal itu dgn menjaga hidup kita sesuai kehendak-Nya.

Kamis, 17 Juli 2014

Jangan Gelisah Dan Gentar Hati

Yohanes 14:27 “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu”
Apapun keadaan kita, permasalahan kita, Yesus sanggup menolong kita. Yesus ingin agar kita memandang dengan cara pandang Allah. Kita gak bisa ngerti kehendak Bapa kalau kita cuma fokus pada diri kita sendiri dan bukan fokus pada Bapa kita. Dengan cara pandang yang mengandalkan kekuatan kita sendiri itu dapat menghalangi mujizat Tuhan untuk dinyatakan dalam kehidupan kita. Hal-hal yang bersifat jasmaniah itu dapat membuat iman kita rapuh.
                Sebagai anak-anak Allah milikilah cara pandang Allah yang hanya berserah penuh dan mau mengikuti kehendakNya. Orang-orang yang memfokusnya dirinya dengan cara pandang mereka sendiri akan menghadapi masalah dengan kegentaran dan kegelisahan. Nggak banget kan? Tujuan kita itu bukan untuk hal-hal duniawi saja namun tujuan kita itu adalah kerajaan sorga. Sooo, jangan takut, jangan gelisah dan jangan gentar menghadapi segala sesuatu di dunia ini, karna Tuhan sendiri yang akan turun tangan untuk berperang ganti kita.

                Anak-anak Tuhan harus terus berjalan dalam kebenaran dan dalam kepercayaan kepada Tuhan Yesus, dalam menghadapi persoalan sekalipun harus tetap mengandalkan dan percaya Tuhan. Jangan kita ijinkan kegentaran dan ketakutan menguasai kita saat kita menghadapi suatu persoalan, karna tujuan hidup kita adalah kerajaan Allah dan perjalanan hidup orang percaya adalah melakukan kehendak Bapa , pikul salibNya.          

Rabu, 16 Juli 2014

Tubuhmu kudus

1 korintus 6 : 12-20 Sebuah media online memberitakan bahwa sekarang mulai marak operasi pengembalian keperawanan atau vaginoplasty. Sebenarnya operasi ini sah" saja dilakuin kalau memang ada alasan medisnya, seperti keluhan dan kelainan yg hanya bisa disembuhin lewat vagina repair, dan tentunya setelah melewati produser dan syarat yg ketat. Tapi apa boleh buat, beberapa klinik yg gak bertanggung jawab justru menerima pasien remaja putri yg melakukan operasi karena terlanjur ngelakuin seks bebas. Cukup, memprihatinkan memang, ketika seks bebas dikalangan remaja dianggap sesuatu yg biasa. Olala, sebegitu mudahnya suatu tujuan mulia dipelintir untuk kepentingan dan kesenangan pribadi, mengerikan sekali!! Pemicu antara lain karena kesibukan orang tua, sehingga ga ada waktu untuk mengontrol/mendampingi putrinya dalam menjalani masa remajanya. Selain itu kerana konsumsi alkohol yg awalnya hanya coba", lama-kelamaan menjadi kecanduan sehingga sulit mengendalikan diri. Pemicu lain adalah penggunaan gadget yg salah dgn melakukan sexting yaitu mengirim sms dgn kata" yg bermuatan sex. Gadget juga disalahgunakan untuk mengirim foto seksi pada pacar. Bacaan yg dibaca juga yg syarat dgn muatan sex. Wadow... Guys, tindakan" yg salah itulah yg turu menjerumuskan remaja putri dalam kehidupan seks bebas. Sebagau rema Kristen yg bertanggung jawab, harusnya kita dapat mengatur pergaulan kita. Teman" yg dipilih adalah yg bisa dijadikan sahabat dan, jangan juga dgn gampangnya memakai keadaan sebagai kambing hitam perbuatan salah kita, sebab kita sebenarnya diberi kekuatan oleh Tuhan untuk berani menolak godaan yg menyesatkan. Jauhi gaya hidup bebas dan kenikmatan yg direguk hanya sesaat. Inget, Alkitab telah mengingatkan kita dalam 1 korintus 6: 18-20, untuk menjauhkan diri dari percabulan karena tubuhmu adalah Bait Roh Kudus. So, muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

Selasa, 15 Juli 2014

P.D

               Keliatannya nggak cocok deh baju itu dipake sama orang itu, tapi berhubung yang pake PD (percaya diri) banget, ya paling omongan kamu nggak dianggap. Cuek aja lagu... Mau pake baju apa aja, potongan rambut trend masa kini, meski nggak cocok buat seseorang, tapi kalo PD ya pantas-pantas aja, meski rada aneh... Apa lagi yang dipake dari ujung rambut sampe ujung kaki seperti merk punyanya selebriti hollywood (katanya sih), wiih pasti PD-nya berkali lipat, jalannya kayak nggak ada yang namanya “bawah” tuh, hadap atas terusss alias som-sek (sombong sekalee).
               Boleh-boleh aja kita PD, tapi kalo semuanya untuk kepentingan diri sendiri, semua tertuju ke"aku"an kita aja atau biar semua orang memuji diri kita, hati-hati loh! (Yakobus 4:6). Jangan-jangan ada benih kesombobgan dalam hatimu! Terus PD yabg boleh gimana dong? Waktu Daud ngadepin Goliat, PD banget kan dia?! Orang-orang dan saudara-saudaranya ngomongin dia, “Yang bener aja tubuh kecil kayak gini berani-beraninya ngelawan Goliat segitu gedenya..” Tapi karena dia berjalan dan berperang bersama Tuhan Yesus, nggak ada lagi rasa minder atau takut, tapi dia berjalan dengan PD-nya dan akhirnya dia menang. Semua itu bukan karena PD atas kecanggihannya memainkan ketapel, tapi PD karena dia tahu kalo Tuhan beserta dia. Yusuf, dengan PD-nya menghadap Raja Firaun dan mengartikan setiap mimpinya, karena apa? Ya karena hikmat Tuhan beserta dengan dia.
               Teeners, kita harus PD karena Tuhan Yesus beserta kita, bukan karena apa yang kita miliki ato kita pake secara jasmani aja. Biar orang lain boleh melihat Kristus dalam hidupmu yang telah membuatmu PD. Jika orang lain mengatakan, “PD bener kamu hari ini.”, katakan juga bahwa Tuhan Yesus lah yang membuatku PD!

Sabtu, 12 Juli 2014

Renungan. Kita Adalah Bait Allah

1 korintus 3:16 “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa roh Allah diam di dalam kamu”

                Ada seorang anak muda, hidupnya hanya diwarnai dengan berfoya-foya menghabiskan uang orang tua. Hidup merantau di kota orang alasan kuliah minta uang untuk membayar kuliah dan buat tugas kuliah namun ternyata uang yang selama ini diminta-minta terus untuk alasan keperluan kuliah hanya untuk berfoya-foya dan lebih parahnya anak muda ini sudah tinggal sama-sama di tempat kos dengan pacarnya. Kuliah berantakan nggak kelar-kelar, pacaran sudah jauh, hidup nggak jelas. Sehari-hari menghabiskan waktu hanya untuk kesana kemari nongkrong dengan teman-teman, memakai obat-obatan yang bikin nge-fly, minum minuman keras sampe mabok, nonton film-film porno.
                Orang tua yang jauh disana tidak tahu dengan kelakuan anaknya, yang orang tua tahu dia kuliah. Kerja keras dan tetes keringat orang tua hanya dibalas dengan kebohongan. Setelah beberapa tahun kemudian orang tua yang semakin tua sudah tidak mampu lagi bekerja extra seperti dulu. Anak muda ini mulai menerima tuaian atas perbuatannya selama ini. Dia pulang ke rumah orang tua membawa hadiah yang sangat menyakitkan orang tuanya, pacarnya hamil, kuliah nggak lulus dan nggak ada kerja.

                Hey anak muda yang ngaku anak-anak Tuhan, tubuh kita ini adalah bait Allah. Jaga bait Allah ini, jaga kekudusan kita. Jangan rusak bait Allah ini. Stop pornografi, stop minum minuman keras, stop merokok, stop untuk berbohong. Ayo lakukan apa yang Tuhan kehendaki untuk hidup kita. Bukankan luar biasa jika roh Allah terus bersemayam dan ada di dalam kita? Pasti hidup kita akan lebih berarti dan tentunya tuaian kita pun luar biasa, ada masa depan dan kehidupan yang penuh pengharapan. Jika kita merusak bait Allah kita ini, bagaimana roh Allah dapat hidup di dalam kita? Ayoo, nggak mau kan kayak anak muda tadi? Kehancuran yang di dapat. Kita sebagai anak-anakNya pasti akan beroleh kemenangan dari Dia. Untuk itu mari kita jaga bait Allah kita dan biarkan roh Allah senantiasa tinggal di dalam kita.

Jumat, 11 Juli 2014

Amarah

Bacaan: Kolose 3:1-11

               Sewaktu membaca ayat ini, saya teringat akan teman-teman saya pada saat SMA yang amarahnya gampang banget meledak-ledak. Well, emang betul sih kalo umur-umur segitu, emosinya labil, sulit ngontrolnya. Tapi bayangin, dari 23 anak, yang disebut anak-anak sabar nan pendiam itu cuma 10 anak aja yang mungkin beneran sabar dan pendiam, yang lainnya, wih gampang kesulut. Yang pasti tiap hari ada aja yang ribut, tengkar, bantah-bantahan, semua itu udah jadi makanan tiap hari dikelasku. Dari banting pintu, pukul meja, lempar barang, jatuhin meja, sudah biasa dilakuin. Tapi yang perlu kita garisbawahi adalah amarah seperti itu sangat tidak baik, apalagi sebagai anak-anak Tuhan, wah gimana bisa jadi terang??
               Sebagai remaja, kita harus menyadari kalo kondisi emosi yang masih labil itu harus dikendalikan, kata Firman Tuhan nih, justru harus dibuang! Coba, kalo mau marah, tarik nafas yang panjang, inget lagi kata Firman Tuhan, “Buanglah segala kemarahan, kegeraman...” Ada temen yang bikin kesel banget, inget lagi Firman Tuhan itu. Kita punya Bapa di Sorga yang panjang sabar, bayangin kalo Bapa mau marah sama manusia, wah, dunia udah dihancurin sejak zaman bahuela, padahal manusia tuh kan bikin kesel banget. Sebagai anak-anakNya, kita juga mau dong jadi orang yang panjang sabar. Temen-temen yang lain boleh marah, tapi kita harus beda. Menaati Firman Tuhan itu nggak ada ruginya kok. Tuhan pasti punya pahala yang disiapkan buat kita yang menaati FirmanNya. So, Teeners, apa kamu siap untuk membuang semua kemarahan dan kegeraman??

“...Buanglah semua ini: kemarahan, kegeraman, kedengkian...”
(Kolose 3:9)

Kamis, 10 Juli 2014

Renungan. Anugrah Terindah

Keluaran 20:12 “Hormatilah ayahmu dan ibumu supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu”

Orang tua itu adalah bagian terindah dalam hidup kita, tanpa mereka kita gak akan ada sampai sekarang ini. Kasih sayang, kerja keras, Tetes keringat yang mereka keluarkan hanya untuk kita anak-anaknya. Ya, mungkin kadang papa atau mama sering memarahi kita, sering ngomelin kita karna berbagai macam hal dan gak jarang juga setelah diomelin kita anak-anaknya malah jengkel dan gregetan sendiri sama papa mama kita. Gak jarang juga kita malah balik ngomelin papa mama dan yang lebih parahnya sampai maki-maki papa mama karna beranggapan mereka jahat dan sudah menyakiti kita.
            Heeeyy anak-anak Tuhan yang super kece, stop kita menyakiti hati papa mama ya. Bagaimanapun juga kita ada di dunia ini karna mereka dan merekalah perpanjangan tangan Tuhan. Kalau papa mama memarahi kita itu pasti demi kebaikan kita juga atau mereka lagi capek jadi kebawa emosi. Kita sebagai anak-anak yang baik harus mengerti keadaan papa mama, jangan sampai keluar kata-kata yang menyakiti mereka. Jika kita melukai hati orang tua kita sama saja kita juga melukai hati Tuhan, inget, merekalah perpanjangan tangan Tuhan di dunia ini.
Di keluaran 20:12 juga sudah jelas tertulis hukum Tuhan yang mengatakan bahwa kita harus menghormati orang tua kita. Bagaimanapun kondisi mereka, mungkin mereka sering marah-marah atau ngomel-ngomel jangan sampai akar pahit tertanam dalam diri kita. Minta ampun sama Tuhan, doakan mereka yang kerja keras siang malam hanya untuk kita. Sayangi dan hormati mereka selagi kita masih dapat melihat mereka di dunia ini. Ingat, orang tua adalah anugrah terindah yang Tuhan beri J

Selasa, 08 Juli 2014

Renungan. Jangan Kuatir!

1 Petrus 5:7 “Serahkan segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab ia yang memelihara kamu”

                Kekuatiran merupakan hal yang membuat kita merasa tidak nyaman. Kekuatiran tidak menghasilkan sesuatu dalam hidup kita, tapi kekuatiran menghambat pertumbuhan iman kita kepada Tuhan. Kekuatiran sering muncul dalam kehidupan, pelayanan, dan lain-lain. Oleh karena itu, Tuhan Yesus berkata: serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya sebab Ia yang memelihara kamu. Segala sesuatu yang membuat kita kuatir, harus kita serahkan pada alamat yang tepat, yaitu kepada Tuhan. Patahkan segala kekuatiran yang terus membuat iman kita goyah, tidak perlu kuatir akan hari esok, ingat, burung di udara aja Tuhan pelihara, tentunya kita anak-anakNya pasti Tuhan lebih pelihara.


                Kalau kita menyerahkan kekuatiran hidup kita pada Tuhan, berarti kita mau dipimpin oleh Tuhan. Kita harus lakukan bagian kita, yaitu menyerahkan kekuatiran kita pada Tuhan Yesus. Jika kita melakukan itu, maka Tuhan pun akan lakukan bagianNya, yaitu Dia akan memelihara kita.

Senin, 07 Juli 2014

Penyertaan Tuhan

Bacaan : Kejadian 28:10-22

               Suatu malam aku nggak bisa tidur dengan nyenyak karena banyaknya pikiran dan kerjaan yang harus dilakukan. Bahkan pada saat tidur pun pikiranku nggak berhenti bekerja. Udah lewat beberapa jam loh, sampe-sampe aku takut sendiri. Mau dilupain nggak bisa hilang. Trus aku diingatin dengan ayat dalam Alkitab, “Serahkanlah segala kekuatiranMU kepada Tuhan.” Aku langsung berdoa, menyerahkan semuanya kepada Tuhan, kekuatiranku, rencana yang aku susun, semua tugas-tugasku, semuanya deh. Dan ajaib, setelah aku berdoa, hati bisa damai, pikiran plong dan nggak lama kemudian aku tertidur dengan nyenyak sampai pagi. Dan keesokan paginya semua kerjaan aku yang bejibun dan di akhir deadline itu bisa selesai dengan waktu yang nggak lama. Dari situ aku melihat pertolongan Tuhan yang luar biasa pada saat kita menyerahkan kepada Dia dan meminta penyertaan Tuhan.
               Nah, Teeners kalo kamu saat ini kuatir akan sesuatu hal, serahkan kepada Tuhan aja deh. Mungkin dengan sahabat yang lagi bertengkar, orang tua yang bikin jengkel, tugas-tugas sekolah yang belum kelar atau mungkin pekerjaan yang bejibun sampai membuat kamu nggak bisa berkonsentrasi, serahkan semua itu kepada Tuhan dan minta penyertaan Tuhan. Karena kalau kita berjalan dengan Tuhan, kita akan melihat kuasaNya yang begitu ajaib, tapi kita tetap harus melakukan bagian kita loh. Bukan 1, 2, 3.. cling!!! Semua selesai, kayak cerita-cerita jin Aladdin. Kita tetap harus menyelesaikan sendiri tpi nanti Tuhan yang akan beri hikmat, beri kekuatan, beri pertolongan sehingga segala sesuatu yang menjadi kekuatiran kita bisa beres. Kalo udah gitu, jangan lupa mengucap syukur ya :)


“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”
(1 Petrus 5:7)

Sabtu, 05 Juli 2014

Renungan. Kamera 360

Amsal 11: 6
Orang yang jujur dilepaskan oleh kebenarannya, tetapi pengkhianat tertangkap oleh hawa nafsunya


Amsal 20: 11
Anak-anakpun sudah dapat dikenal dari pada perbuatannya, apakah bersih dan jujur kelakuannya

Kenapa namanya musti Camera 360? Kenapa gak pakai kombinasi angka yang lain ? Buat kamu pengguna hape android, pasti gak asing lagi sama aplikasi yang satu ini. Boleh dibilang, ini adalah aplikasi berbasis kamera yang paling laris diinstall. Gimana gak, kemampuan aplikasi ini nyatanya emang magis banget. Tanpa make up macem-macem, muka jadi keliatann kinclong kalau difoto pake kamera ini. Muka yang berminyak berjerawat, berkoomedo, dan bahkan, maaf nih ya, panuan pun bisa hilang karena sentuhan camera 360. Laris manis karna bisa ngasih perubahan 360 derajat, totak dan gak main". Wajah kurang baik bisa dibalikkan 360 derajat jadi super keren. Kotoran dimuka bisa dibalikkan 360 derajat jadi gak ada sama sekali. Bibir yang warnanya pucat bisa dibalikkan 360 derajat jadi merah merona.

Tapi yang harus diinget adalah hal ini, pembalikkan 360 derajat nyatanya tidak cuman terjadi pada muka pemakai kameranya, tapi juga pd reaksi orang" yg melihat hasil jepretannya. Mereka yg dulunya mempesona oleh wajah ayu hasil jepretan Camera 360 , berbalik 360 derajat jadi kecewa karena aslinya ternyata gak sebaik yang keliatan difoto. 

Yup, gimanapun hasil jepretan itu adalah palsu. Akhirnya, bukannya pujian yang diterima, tapi malah gunjingan. Bukan bermaksud ngelarang pakai aplikasi" semacam ini, toh ga apa" jugakan kita have fun sekali! Tapi kalau bisa memilih, alangkah baiknya jika kita lebih milih untuk menampilkan diri kita apa adanya. Sikap seperti ini justru biasanya akan lebih dihargai orang karena mencerminkan kepercayaan diri dan kejujuran. Lagian banyak orang sekarang tahu ko mana foto yang natural dan mana yang hasil jepretan Camera 360 mana yang asli dan mana yang palsu. Jadi kenapa harus menampilkan diri dalam kepalsuan? Lebih baik natural dan jujur aja, itu lebih baik.

Jumat, 04 Juli 2014

Renungan. Yang Tuhan Kehendaki

Mikha 6:8 “Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?”

                Ayat diatas menjelaskan tentang apa yang dikehendaki Tuhan dan dituntut Tuhan dalam kehidupan kita. Berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allah. 3 hal sederhana yang diinginkan Allah dalam hidup kita. Banyak sekali anak-anak Tuhan sering mengabaikan 3 hal sederhana ini. Banyak yang mengaku percaya dan mengaku sebagai anak Tuhan namun apa yang dilakukan dalam hidupnya sangat berlawanan dari apa yang Tuhan kehendaki. Seringkali kita tidak berlaku adil terhadap sesama, sering mementingkan diri sendiri, asal diri kita senang dan untung segala cara dihalalkan untuk melakukan itu. Banyak anak-anak Tuhan yang tidak setia, doa menjadi hal yang tidak penting, apalagi mau baca firman Tuhan, justru seringkali kita fikir itu hal yang biasa dan bukan hal yang sangat penting. Setiap hari minggu lebih memberatkan untuk bermain atau jalan-jalan bersama teman dibanding datang ke rumah Tuhan untuk memuji dan menyembah Dia. Banyak juga yang menganggap dirinya tetap akan diselamatkan nantinya yang penting sudah ikut Tuhan Yesus.


Yahh itulah kebanyakan pemikiran anak-anak Tuhan yang salah, anak-anak Tuhan yang tidak mengerti betul tentang betapa sangat pentingnya untuk hidup dalam Tuhan sungguh-sungguh. Jika kita mengaku sebagai anak-Nya maka marilah kita melakukan apa yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita, lakukan apa yang Tuhan sudah firmankan. Hidup kita terlalu berharga bagi Tuhan, Tuhan rela lho membayar mahal dosa kita di kayu salib, jadi ayo bertobat dan berserah penuh atas hidup kita padaNya. Lakukan segala sesuatu hanya untuk kemuliaan Namanya. Berlakulah adil dalam segala hal, mencintai kesetian dan hiduplah dengan rendah hati di hadapan Allah. Tidak pernah rugi kok kalau kita mau lakukan itu, justru hidup kita semakin Tuhan berkati dan kita jadi berkat untuk orang lain. Tuhan akan sertai dan berikan semua apa yang baik dalam hidup kita kok J Percayalah Tuhan tidak pernah mengingkari firmanNya, lakukanlah yang Tuhan firmankan, hidupmu dan masa depanmu akan penuh pengharapan dalam Dia J

Kamis, 03 Juli 2014

Sekarang

Bacaan: Pengkhotbah 3:1-15

               Nick Curry bertemu dengan seorang pria yang sedang menghadiri pemakaman ayahnya. Pria ini bercerita kepada Nick kalau ia sudah tidak pernah bertemu lagi dengan ayahnya semenjak ia masih kecil. Ia baru berhubungan dengan ayahnya setahun yang lalu ketika ayahnya tiba-tiba mengiriminya kartu ulang tahun dan surat yang berisi keinginan ayahnya untuk bertemu dengannya. Pria ini berencana menemui ayahnya 2 bulan kemudian ketika liburan musim panas. Tetapi anak perempuan pria ini ada acara perkemahan musim panas sehingga ia tidak jadi mengunjungi ayahnya. Bulan November, ayahnya terkena sakit jantung dan ia tidak sempat untuk menjenguk ayahnya. Bulan Februari, pria ini bertekad untuk menemui ayahnya. Tetapi bos nya sedang cuti dan ia harus menggantikam bos nya di kantor. Pria ini menelepon ayahnya dan berjanji untuk bertemu pada bulan April atau Mei.
               Pria ini akhirnya datang, tetapi untuk menghadiri pemakaman ayahnya. Dengan menangis pria itu menyesali dirinya karena tidak mengunjungi ayahnya dari dulu. Nick Curry si pemilik tempat pemakaman itu terdiam. Malam sebelum ia tidur, Nick mendatangi kamar ayahnya dan mengatakan betapa ia menyayangi ayahnya.

               Teeners, orang tua kita adalah orang tertulus di dunia yang menyayangi kita. Kasih teman, sahabat, pacar tidak mungkin mengalahkan kasih orang tua kepada kita. Tetapi tanpa kita sadari, justru orang tualah yang paling sering kita sakiti hatinya. Demi pacar, kita melawan dan berontak pada orang tua. Demi pergi sama teman, kita bohong kepada mereka. Penyesalan yg terdalam adalah ketika kita kehilangan mereka untuk selama-lamanya. Pada saat itu tidak ada gunanya lagi kita menyesali diri. Jadi waktu terbaik untuk berbakti pada orang tua & mengatakan pada mereka betapa kita menyayangi mereka adalah sekarang!

“Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian,  hingga kami beroleh hati yang bijaksana.”
(Mazmur 90:12)

Selasa, 01 Juli 2014

Nge-blend dan Nyetel

Kejadian 39 : 1-6 Kalau boleh jujur, salah satu hal yang paling saya tidak suka waktu aktif belajar dulu adalah moman kenaikan kelas. Emang sih kasta, tapi tantangan baru pun membentang di depan mata. Tantangan ini bukan soal pelajaran yang lebih pada soal lingkungan yang baru. Apalagi kalau harus naik tingkat, dari SMP ke SMA atau dari SMA ke bangku kuliah. Haduh... Rasanya tuh berat banget waktu mau masuk di hari pertama. Gimana enggak, semuanya baru dan terasa asing. Keluhan "harus adaptasi lagi deh" pun akhirnya keluar, sebagainya. Nge-blend dan nyetel kemudian jadi harga mati, alias harus diwujudin. Bicara soal lingkungan baru, pikiran kita tidak bisa lepas dari sosok yusuf. Tokoh Alkitab satu ini faktanya emang harus berkali-kali bergulat di lingkungan yang sama sekali baru buatnya. Dan sebab itu, kita bisa belajar darinya gimana bisa gampang nyetek dengan lingkungan baru. Pertama, waktu di rumah potifar, ia bisa langsung dipercaya dan diterima jadi kepala pelayanan. Ini tidak lain karena penyertaan Tuhan & kerajinannya dalam memberikan yang terbaik dalam bekerja. Kedua, ketika di penjara, ia juga bisa langsung nyetel dengan juru minuman dan roti raja dengan menawarkan bantuan, yakni menafsirkan arti mimpi mereka(Kej. 40:8). Sikapnya ini membuatnya di terima & mendapatkan teman. Beri yg terbaik yg bisa dilakukan sesuai peran kita & tidak segan menawarkan diri membantu org lain, kedua gal ini adalah kunci penting kita bisa dengan gampang nge-blend dan nyetek dengan lingkunganyg baru. Kemampuan diri akan membuat orang-orang baru tidak segan mendekati kita, dan keterbukaan diri kita menawarkan bantuan akan membuat orang lain ngerasa nyaman ada di dekat kita. Begitu kedua hal ini udah dilakukan, pasti deh lingkungan yg baru tidak akan lagi menakutkan yg kita pikirkan dan rasakan sebelumnya. Lingkuan baru? Siapa takut!