@thebiblesay

Jumat, 28 Desember 2012

KASIH

Disuatu desa, hiduplah sebuah keluarga pemburu yang bertetangga dengan keluarga peternak.
Pemburu itu memiliki anjing-anjing peliharaan yang galak untuk membantunya berburu.
Namun anjing-anjing yang galak itu sering melukai domba-domba si peternak.
Walaupun sudah berulangkali ditegur, si pemburu tidak pernah mengurung anjing-anjingnya itu.
Dan si pemburu seolah tidak peduli jika domba tetangganya itu terluka.
Suatu ketika, kesabaran si peternak habis dan membawa kasus ini kepada hakim.
Si peternak pun datang kepada hakim dan menceritakan apa yang terjadi.
Setelah mendengar kisah si peternak, sang hakim pun bisa memahami persoalannya dan memberinya solusi.
"Peternak yang baik, saya sebagai hakim, terhadap aduanmu, bisa saja menghukum si pemburu untuk mengganti kerugianmu dan memerintahkan dia untuk merantai atau mengurung anjing-anjingnya," ungkap sang hakim.
"Tetapi..," hakim menahan kalimatnya.
"Bila itu dlakukan, kamu akan kehilangan seorang teman. Mana yg lebih kamu inginkan, teman atau musuh yang jadi tetanggamu?" lanjutnya kemudian.
Setelah merenung, peternak itu memilih untuk tidak ingin memiliki musuh.
Namun dia sendiri juga tidak mau domba-dombanya terluka terus menerus.
Sang hakim pun tersenyum dan memberinya sebuah saran untuk menyelesaikan masalah si peternak itu.
Sang hakim pun membisikan sesuatu kepada si peternak.
Setelah mendengar saran sang hakim, si peternak tersenyum dan menyetujui saran tersebut.
Sesampainya di rumah, peternak itu segera menuju ke kandang dan memilih sepasang anak domba yang sehat.
Kemudian menghadiahkannya kepada anak si pemburu.
Anak si pemburu pun menjadi sangat senang bahkan dia mau berkunjung ke rumah si peternak untuk belajar merawat domba kesayangannya itu.
Melihat kebahagiaan anaknya, tanpa diminta, si pemburu dgn sukarela mengurung anjing2nya agar tdk mengganggu domba kecil kesayangan anaknya.
Sejak saat itu, domba-domba si peternak pun menjadi aman hubungan dua tetangga itu pun kian harmonis.

-TAMAT-


HARAPAN ITU ADA

Seorang ibu muda, Karen namanya, sedang mengandung bayinya yang ke dua.
Sebagaimana layaknya para ibu, Karen membantu Michael anak pertamanya yg baru berusia 3 tahun untuk mengekspresikan cintanya kepada adik bayinya.
Kerap kali Michael menempelkan telinganya diperut ibunya. Dan karena Michael suka bernyanyi, ia pun sering menyanyi bagi adiknya yang masih diperut ibunya itu.
Nampaknya Michael amat sayang sama adiknya yang belum lahir itu.
Singkat cerita, tiba saatnya bagi Karen untuk melahirkan.
Tapi sungguh diluar dugaan, terjadi komplikasi serius.
Baru setelah perjuangan berjam-jam adik Michael dilahirkan.
Seorang bayi putri yang cantik, sayang kondisinya begitu buruk sehingga dokter yang merawat dengan sedih berterus terang kepada Karen.
"Bersiaplah jika sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi." Kata Dokter kepada Karen.
Karen dan suaminya berusaha menerima keadaan dengan sabar dan hanya bisa pasrah kepada TUHAN.
Mereka bahkan sudah menyiapkan acara penguburan buat putrinya sewaktu-waktu jika si bayi berhenti bernafas.
Lain halnya dengan Michael, sejak adiknya dirawat di ICU ia merengek terus! "Mami, aku mau nyanyi buat adik kecil!" Kata si Michael.
Ibunya masih kurang tanggap dan mengerti apa yang diinginkan Michael.
Belum lagi sang suster melarang keras seorang anak kecil memasuki ruangan ICU.
Baru ketika harapan menipis, sang ibu mau mendengarkan Michael.
"Baiklah, setidaknya biar Michael melihat adiknya untuk yang terakhir kalinya. Mumpung adiknya masih hidup", pikirnya.
Demikianlah kemudian Michael dibungkus dengan pakaian khusus lalu dibawa masuk ke ruang ICU.
Ia didekatkan pada adiknya yang sedang tergolek dalam keadaan terdiam dan tak bergerak.
Michael menatap lekat adiknya lalu dari mulutnya yang kecil mungil keluarlah suara nyanyian yang nyaring.
"You are my sunshine, my only sunshine, you make me happy when skies are grey. "
Ajaib! si Adik langsung memberi respon. Seolah ia sadar akan sapaan sayang dari kakaknya.
"You never know, dear, How much I love you. Please don't take my sunshine away..." Michael melanjutkan lagunya.
Denyut nadinya menjadi lebih teratur. Karen dengan haru melihat dan menatapnya dengan tajam.
"Terus, terus Michael! teruskan sayang!" Pinta ibunya kepada si Michael.
"...The other night, dear, as I laid sleeping, I dream, I held you in my hands..." Michael terus menyanyikan lagunya.
Sang adikpun meregang, seolah menghela napas panjang. Pernapasannya lalu menjadi teratur.
"...I'll always love you and make you happy, if you will only stay the same..." Kembali Michael melanjutkan lagunya.
"Lagi sayang!" bujuk ibunya sambil mencucurkan air matanya.
Michael pun terus bernyanyi dan adiknya kelihatan semakin tenang, releks dan damai lalu tertidur lelap.
Suster yang tadinya melarang untuk masuk, kini ikut terisak-isak menyaksikan apa yang telah terjadi yang baru saja ia saksikan sendiri.
Mereka yang di rumah sakit hanya bisa menyebutnya sebagai sebuah therapy ajaib.
Sedangkan Karen dan suaminya melihat ini semua sebagai Mujizat Kasih Ilahi yang luar biasa.

-TAMAT-

Sabtu, 22 Desember 2012

Kasih IBU sepanjang Masa~

Apa yang paling dinanti seorang wanita yang baru saja menikah ? Sudah pasti jawabannya adalah : k-e-h-a-m-i- l-a-n.  Meski berat, tak ada yang membuatnya mampu bertahan hidup kecuali benih dalam kandungannya...Menangis, tertawa, sedih dan bahagia tak berbeda baginya, karena ia lebih mementingkan apa yang dirasa si kecil di perutnya.
Seringkali ia bertanya: "menangiskah ia?" "Tertawakah ia?" "Sedihkah atau bahagiakah ia di dalam sana?" Bahkan ketika waktunya tiba, tak ada yang mampu menandingi cinta yang pernah diberikannya. 
Ketika itu adalah kematian pun akan dipertaruhkannya asalkan generasi penerusnya itu bisa terlahir ke dunia.

Rasa sakit pun sirna, ketika mendengar tangisan pertama si buah hati, tak peduli darah dan keringat yang terus bercucuran. Detik itu, sebuah episode cinta yang baru saja berputar....Tak ada yang lebih membanggakan untuk diperbincangkan selain anaknya, Tak satu pun tema yang paling menarik untuk didiskusikan bersama rekan sekerja, teman sejawat, kerabat maupun keluarga, kecuali anaknya...Ketika si kecil baru saja berucap "Ma?" segera ia mengangkat telepon untuk mengabarkan ke semua yang ada di daftar teleponnya. Saat baru pertama berdiri, ia pun berteriak histeris, antara haru, bangga dan sedikit takut si kecil terjatuh dan terluka. 

Hari pertama sekolah adalah saat pertama kali matanya menyaksikan langkah awal kesuksesannya. Meskipun disaat yang sama, pikirannya terus menerawang dan bibirnya tak lepas berdoa. Berharap sang suami tak terhenti rezekinya agar langkah kaki kecil itu pun tak terhenti di tengah jalan. 
"Demi anak", "Untuk anak", menjadi alasan utama ketika ia berada di pasar berbelanja keperluan si kecil.,, Saat ia berada di pesta seorang kerabat atau keluarga dan membungkus beberapa potong makanan dalam tissue. <--- Mama mimin banget nih :'''') hahaha :D 
Ia selalu mengingat anaknya dalam setiap suapan nasinya, setiap gigitan kuenya, setiap kali hendak berbelanja baju untuknya...Padahal, baru kemarin sore ia membeli baju si kecil, Meskipun, terkadang ia harus berhutang. Lagi-lagi atas satu alasan, "Demi anak." Di saat pusing pikirannya mengatur uang yg terbatas, periksalah catatannya. Di kertas itu tertulis: 1. Beli susu anak; 2. Uang sekolah anak. 
Nomor urut selanjutnya baru kebutuhan yang lain. Tapi jelas di situ, kebutuhan anak senantiasa menjadi prioritasnya..Bahkan, tak ada beras di rumah pun tak mengapa, asalkan susu si kecil tetap terbeli..Takkan dibiarkan si kecil menangis, apa pun akan dilakukan agar senyum dan tawa riangnya tetap terdengar. :'''''''''''''''(
Ia menjadi guru yang tak pernah digaji. 
Ia menjadi pembantu yang tak pernah dibayar. 
Ia menjadi pelayan yang sering lupa dihargai. Dan ia menjadi babby sitter yang paling setia. 
Sesekali ia menjelma menjadi puteri salju yang bernyanyi merdu menunggu suntingan sang pangeran.

Keesokannya ia rela menjadi kuda yang meringkik, berlari mengejar dan menghalau musuh agar tak mengganggu anaknya. Atau ketika ia dengan lihainya menjadi seekor kelinci yang melompat-lompat mengelilingi kebun, mencari wortel untuk makan sehari-hari...Hanya tawa dan jerit lucu yang ingin didengarnya dari kisah-kisah yang tak pernah absen didongengkannya...Kantuk dan lelah tak lagi dihiraukan, walau harus menyamarkan suara menguapnya dengan auman harimau. Atau berpura-pura si nenek sihir terjatuh dan mati sekadar untuk bisa memejamkan mata barang sedetik. 

Namun, si kecil belum juga terpejam dan memintanya menceritakan dongeng ke sekian Dalam kantuknya, ia pun terus mendongeng. Tak ada yang dilakukannya di setiap pagi sebelum menyiapkan sarapan anak-anak yang akan berangkat ke sekolah. Tak satu pun yang paling ditunggu kepulangannya selain suami dan anak-anak tercinta. Serta merta kalimat, "sudah makan belum?" tak lupa terlontar. Pertanyaan itu masih terus ada meskipun sekarang anaknya sudah menjadi orang dewasa yg bisa saja membeli makan siangnya sendiri di Sekolah . 

Hari ketika si anak yg telah dewasa itu mampu mengambil keputusan terpenting dalam hidupnya untuk menentukan jalan hidup bersama pasangannya..Siapa yang paling menangis? Siapa yang lebih dulu menitikkan air mata? Lihatlah sudut matanya, telah menjadi samudera air mata dalam sekejap. 
Langkah beratnya ikhlas mengantar buah hatinya ke kursi pelaminan...Ia menangis melihat anaknya tersenyum bahagia dibalut gaun pengantin. Di saat itu, ia pun sadar, buah hati yang bertahun-tahun menjadi kubangan curahan cintanya itu tak lagi hanya miliknya. Ada satu hati lagi yang tertambat, yang dalam harapnya ia berlirih, "Masihkah kau anakku?" Saat senja tiba. Ketika keriput di tangan dan wajah mulai berbicara tentang usianya. Ia pun sadar bahwa sebentar lagi masanya kan berakhir. 
Hanya satu pinta yang sering terucap dari bibirnya, "Kalo mama udah ga ada, kamu jangan sedih, mama ingin kamu bahagia selalu". :''''''( 
Sejak kecil ibu telah mengajarkan arti cinta sebenarnya. Ibulah "Sekolah cinta", Ibulah sekolah yang hanya punya satu mata pelajaran, yaitu "cinta". Sekolah yang hanya punya satu guru yaitu "pecinta". Sekolah yang semua murid-muridnya diberi satu nama: "anakku tercinta." 

=TAMAT=

Senin, 17 Desember 2012

Our Quotes :D

Trust is like an eraser. It get smaller after every mistakes - 

Be strong when you are weak, brave when you are scared and humble when you are victorious. 


Jangan melihat masa lalu, tapi pandanglah masa depanmu yang penuh harapan :) - 

lo gak akan pernah tau sebrapa kuat diri lo sampai "kuat" adalah satu2nya opsi yang tersisa buat lo ambil - 

you only live once, but if you do it right, once is enough. :) - 

Have faith because your times are in His hands, and He will lead you in the life of victory He has for you!

Jika cinta dan ketrampilan telah bekerja sama, siap-siaplah melihat karya luar biasa.  

Orang yg direndahkan oleh manusia, akan ditinggikan oleh Tuhan.. - 

No matter how many times you fall, the most important how many times you get up after you fall :)
 - 

Tidak peduli betapa banyaknya dosa kita, Tuhan akan selalu menunggu mu kembali kepadaNya :) - 

The real Life starts when we decide to make a CHANGE! - 

Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya - 

Without God, you can do nothing. With God, there is nothing you can't do. - 

Jumat, 14 Desember 2012

kuasa Tuhan dahsyat dan ajaib

hari senin kemarin adik ku kecelakaan, muka berlumuran darah dan muntah2 darah dan gak berdaya di pinggir jalan raya..
jarak antara tempat kecelakaan dengan rumah kami sangat jauh sekitar 3 jam lagi untuk menempuhnya..dan adik ku sendiri di tempat kejadian.
Tapi Tuhan dengan segera mengutus orang baik tuk menolong adik ku spya di bawa ke RS sambil menelfon keluarga (bapak)
setiap prosedur yang harus dilalui tuk merujuk adik ku ke RSU gak ada halangan..sampai adik ku dibawa ke RSU dan masuk ruang ICU.
Kuasa Tuhan bekerja tuk kesembuhan adik ku sehingga gak perlu waktu lama tuk menunggu dia sadar..hanya 1 hari dia gak sadar.
Sungguh ajaib dan besar kuasa Tuhan hanya dalam waktu 1 minggu kesembuhan yang diberikan tuk adik ku padahal sempat dioperasi..
selain pertolongan Tuhan yang gak pernah terlambat, kuasa Tuhan dahsyat dan ajaib sehingga membuat kita terheran-heran. Kita punya Tuhan yang luar biasa!

Sumber Kesaksian : Thania Sembiring
                                 @nia_sembiring