Dimasukkannya pasangan sesama jenis pada proposal definisi baru pernikahan membuat mantan Uskup Agung Canterbury angkat bicara. Seperti dikabarkan christianpost online, Selasa (19/6), Lord George Carey menyatakan seharusnya kepentingan mendasar pemerintah dalam pernikahan adalah bagaimana melestarikan institusi pernikahan tradisional dan bukan yang lainnya.
Prinsip
ini penting dipegang pemerintah, lanjutnya, agar generasi selanjutnya
memiliki lingkungan yang stabil dan aman untuk tumbuh.
Menanggapi tuduhan pendukung pernikahan sejenis tentang pemimpin gereja yang kerap tidak berlaku toleran kepada kelompok pecinta sesama jenis, Lord Carey memiliki pendapatnya sendiri. "Perdebatan ini bukan tentang martabat dan hak-hak orang gay dan lesbian, tetapi tentang perubahan dalam definisi pernikahan bagi semua orang," kata Lord Carey, yang menjabat sebagai Uskup Agung Canterbury 1991-2002.
Pada kesempatan yang sama itu juga, Lord Carey mengungkapkan bahwa seringkali orang-orang Kristen disangka fanatik dan menghakimi karena menolak pernikahan sesama jenis. Padahal, itu merupakan bentuk ekspresi dari kepercayaannya selama ini.
Sebagaimana diketahui, Komuni Anglikan yang kini dipimpin oleh Uskup Agung
Canterbury Dr Rowan Williams, terus bersikeras menolak ide Perdana
Menteri Inggris David Cameron, yang mengusulkan supaya definisi pernikahan berubah pada tahun 2015 dimana pada defisini pernikahan terbaru tersebut, pasangan sesama jenis turut dimasukan ke dalamnya.
"Mengubah sifat alami pernikahan, itu sama dengan melakukan kegiatan memecah belah," kata Gereja Inggris dalam sebuah pernyataan awal bulan ini. "Kami percaya bahwa memaksakan makna baru pada istilah pernikahan yang begitu akrab dan fundamental akan sangat tidak bijaksana."
Sebagai
umat Tuhan, kita memang tidak boleh kompromi kepada hal-hal yang memang
sudah dilarang di dalam Alkitab. Jika kita melanggar hal-hal itu maka
kita sedang melawan Tuhan yang selama ini kita sembah dan ikuti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar