Sebuah kecelakaan menimpa misionaris sekaligus pendiri perusahaan teknologi Kristen I-Tech, Steve Saint,
ketika dia hendak menguji sebuah perangkat yang akan digunakannya untuk
pelayanan pada 13 Juni yang lalu. Cedera serius yang mengenai kepalanya
itu membuatnya seketika lumpuh dari bagian leher ke bawah.
Namun atas musibah yang dialaminya itu, tidak sedikitpun Saint
meragukan Tuhan. Dia percaya bahwa Tuhan tetap baik dan memberikan
kekuatan kepadanya. Melalui sebuah video yang diunggah di Facebook, Saint
berjuang melawan kelemahannya sambil memberikan kesaksian tentang apa
yang sedang dialaminya itu. “Saya bisa mengatakan, bahwa saya tidak
pernah merasa tidak berdaya seperti ini sebelumnya,” ungkap Saint.
Dalam video berdurasi enam menit tersebut, Saint tetap membagikan imannya.
"Dalam enam hari terakhir ini. saya telah melalui rasa sakit yang lebih
dari apa yang mungkin pernah saya bayangkan. Tapi yang menakjubkan dan
menggembirakan, secara jujur saya katakana bahwa saya tidak pernah
sekalipun bertanya-tanya atau bahkan sekedar ingin bertanya kepada
Tuhan ‘Mengapa hal ini terjadi?’” ungkap Saint dalam videonya.
Melalui peristiwa yang dialaminya itu, Saint
mengingatkan untuk lebih berserah kepada Tuhan. "Mari kita memberi-Nya
segala sesuatu yang kita miliki. Jangan cegah dia untuk memegang
seluruhnya, jangan ada lagi yang kita tahan. Dia hanya mengharapkan
kita untuk memberi kepadaNya apa yang kita miliki. Mungkin kita merasa
itu tidak terlalu berharga, namu pada titik-titik tertentu dalam
kehidupan kita, itu adalah hal yang cukup,” ungkap Saint sambil meneteskan air mata.
Saint mengikuti jejak ayahnya, Nate Saint,
seorang pilot setia dari Mission Aviation Fellowship. Ayahnya meninggal
pada 1956 ketika mencoba untuk menginjili kepada orang-orang Waodani di
Ekuador.
Saint memberikan teladan seseorang yang berani mendedikasikan seluruh hidupnya untuk Tuhan. Dia memiliki iman yang sangat besar, dimana
dia tidak sedikitpun meragukan kuasa Tuhan walau sebenarnya dia tengah
mengalami situasi yang buruk. Hal ini sama seperti teladan iman yang diberikan Paulus, “Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.” (2 Korintus 12:9).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar