@thebiblesay

Kamis, 26 Februari 2015

Yesus kebangkitan yg hidup

Ev. Yohanes 11: 25 – 26 Suatu ketika Maria dan Marta mengirim kabar kepada Yesus bahwa Lazarus sakit keras. Yesus tidak segera datang karena menurut Yesus penyakit itu tidak mematikan (Yoh. 11:3-4). Beberapa hari kemudian Yesus datang dan menjumpai Lazarus telah berbaring di kubur selama 4 hari (Yoh. 11:17). Kata Marta: Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, Lazarus tidak akan mati. Marta seolah-olah menyatakan bahwa Yesus sudah terlambat. Yesus tidak terlambat. Dia tahu waktu yang tepat. Marta percaya, Yesus pasti dapat melakukan sesuatu bila Ia meminta kepada Allah. Yesus berkata: Saudaramu akan bangkit (Yoh. 11:20-23). Apakah Marta percaya? Dia percaya tetapi dengan makna yang berbeda. Dia percaya Lazarus akan bangkit tetapi pada akhir zaman, bukan saat itu. Dia lupa bahwa bagi Yesus tidak ada yang mustahil. Yesus kemudian berkata: ”Akulah kebangkitan dan hidup; barang siapa percaya kepadaKu ia akan hidup walaupun ia sudah mati.” Marta percaya. Akhirnya, Lazarus bangkit dari kematian (Yoh. 11:44). Yesus dalam nats mengarahkan kita agar berpikir tidak dalam konteks kehidupan jasmani. Secara jasmani semua orang termasuk kita pasti akan mati. Yesus memberikan arti yang melebihi arti jasmaniah. Yesus mengarahkan kita pada kehidupan yang akan datang yaitu kehidupan yang kekal. Yesus menjamin bahwa kematian bukanlah akhir dari segala sesuatu. Kematian adalah awal kehidupan yang kekal karena di balik kematian ada kehidupan yang kekal. Hal itu hanya terjadi bila kita percaya kepada Yesus, mengakui Ia satu-satunya Juruselamat, dan melakukan kehendakNya. Kita harus mengingat hari kematian kita (memento mori) dan akan bangkit pada akhir zaman. Doa: Tuhan Yesus! Kami percaya bahwa Engkaulah kebangkitan dan hidup. Karena itu Tuhan berikanlah anugerahMu kepada kami yaitu kehidupan yang kekal. Amin. (WM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar