@thebiblesay

Sabtu, 16 Agustus 2014

kota pengampunan

Inilah ketentuan mengenai pembunuh yang ... boleh tinggal hidup: apabila ia membunuh ... dengan tidak sengaja .... (Ulangan 19:4)

Pada suatu hari salah seorang murid Sekolah Minggu saya bercerita bahwa ia pernah dihukum karena tidak sengaja menendang bola dan mengenai kepala temannya. Ia dimarahi oleh gurunya, ditegur oleh orangtua temannya, dan dihukum oleh orangtuanya sendiri. Padahal ia sudah menceritakan kejadian yang sesungguhnya dan meminta maaf kepada temannya. Ia merasa sangat kecewa dan kesal. 

Kita juga kerap mengalami hal yang sama. Kita melakukan kesalahan yang tidak disengaja namun berakibat cukup fatal, dan akhirnya menerima limpahan kemarahan yang berlebihan. Mungkin pada masa kini orang menghadapi banyak sekali tekanan sehingga membuat hati mengeras seperti batu. Orang sulit memberikan pengampunan, bahkan untuk kesalahan yang tidak disengaja. 

Berbeda dengan Tuhan yang justru menyediakan tempat khusus bagi mereka yang melakukan kesalahan dengan tidak disengaja, bahkan dalam kasus pembunuhan yang tidak disengaja, agar para pelakunya mendapatkan perlindungan. Tuhan memerintahkan pengampunan. Kita seharusnya juga menyediakan sebuah kota perlindungan bagi orang-orang yang menyakiti hati kita agar mereka mendapatkan pengampunan yang layak. Makin banyak orang yang menyakiti hati kita, makin luas kota yang harus kita sediakan sehingga dapat menampung lebih banyak orang yang bisa kita ampuni. Makin banyak pengampunan yang kita berikan kepada sesama, makin nyata kasih Kristus di dalam diri kita. Dan pada akhirnya, kemuliaan Tuhan juga yang akan dinyatakan di dalam hidup kita—SH 

KEMARAHAN MENYISAKAN KEPEDIHAN, 
PENGAMPUNAN MELAHIRKAN PEMBEBASAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar