Lukas 17:18 “Tidak adakah di antara mereka yang kembali
untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?”
Selesai
makan, Tara memanggil pelayan sebuah rumah makan untuk meminta bill. Pelayan tersebut
menyodorkan sejumlah nilai yang harus dibayar. Tara sengaja memberikan uang
lebih, sambil berkata “uang kembaliannya diambil saja”. Tanpa senyum dan mengucapkan
terima kasih, pelayan itu mengambil uang Tara dan langsung pergi begitu saja. Dalam
hati Tara geleng-geleng kepala dengan sikap pelayan tersebut. Tara tidak gila
hormat, namun mendapat perlakuan seperti itu membuatnya menyesal memberikan
tips kepada orang yang tidak tahu berterimakasih seperti itu.
Bacaan kita
hari ini cukup menggambarkan kekecewaan Yesus terhadap orang kusta yang telah
Ia sembuhkan. Betapa tidak? Dari sepuluh orang kusta yang Ia sembuhkan, hanya
satu orang kusta yang kembali untuk berterima kasih dan memuliakan Tuhan. Ironisnya,
satu orang itu adalah orang asing yaitu orang samaria. Dimanakan yang Sembilan orang
lainnya? Mereka mungkin seperti pelayan rumah makan tadi, langsung pergi begitu
saja setelah mendapat mujizat penyembuhan.
Dari sepuluh
orang, hanya satu yang kembali mengucap syukur. Mungkin itulah gambaran
kebanyakan manusia, yaitu lupa untuk berterima kasih. Coba hitung kembali
berkat, mujizat, pertolongan, dan hal-hal apa saja yang telah Tuhan berikan kepada
kita. Diantara semua berkat itu berapa banyak kita menyediakan waktu secara
khusus untuk berterima kasih, mengucap syukur, dan memuliakan Tuhan? Akankah berkat
dan mujizat yang kita terima justru membuat kita lupa dengan Tuhan yang
memberikan berkat dan mengadakan mujizat? Jika demikian, mungkin Tuhan di sorga
geleng-geleng kepala melihat sikap kita yang tidak tahu terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar