@thebiblesay

Senin, 12 Januari 2015

KETIDAKPASTIA N

Read: Amsal 3:1-6
“Percayalah kepada TUHAN
dengan segenap hatimu, dan
janganlah bersandar kepada
pengertianmu sendiri. (Amsal
3:5)”
Bible in a year: Kejadian 34-36
Dalam wawancara dengan psikolog
yang mendampingi para keluarga
korban kasus hilangnya pesawat
Malaysian Airlines MH370 pada
Maret 2014, disebutkan bahwa beban
utama keluarga adalah
ketidakpastian. Manusia tidak tahu
bagaimana harus bersikap dalam
ketidakpastian. Kebingungan akibat
ketidakpastian membuat emosi
sebagian orang menjadi tidak stabil.
Satu hari ia berpengharapan besar;
esoknya ia bisa frustrasi dan depresi.
Itulah yang mereka alami.
Sebagai makhluk yang terbatas,
ketidakpastian adalah suatu
keniscayaan hidup. Tentu kadarnya
berbeda-beda bagi tiap orang,
tergantung pada situasi yang sedang
dihadapi. Cara-cara orang
menyikapinya juga berlainan. Ada
yang memilih untuk
mengabaikannya, ada yang mencari
jaminan semu melalui uang atau
kekuasaan, dan ada yang menyerah
pada nasib.
Bagi orang percaya, Alkitab
mengajarkan untuk memercayakan
hidup kita kepada Tuhan. Sebab Dia
bukan hanya Tuhan yang mahakuasa
dan mahatahu, tapi juga mahabaik
dan mengasihi kita. Karena itu, kita
bisa beriman penuh kepada-Nya
tentang hidup dan masa depan kita.
Iman yang demikian memampukan
kita menjalani hidup yang berbuah.
Hidup kita tidak dikekang
kekhawatiran akan masa depan.
Hidup kita juga tidak lagi dipenuhi
dengan kebutuhan mengurusi diri
sendiri dan mencari jaminan semu
akan masa depan kita. Sebaliknya,
kita bisa mengisi hidup ini untuk
menjadi berkat bagi orang lain dan
membawa mereka menemukan
Tuhan yang memegang hidup kita.

Pesan : BANYAK HAL TAK KUPAHAMI
DALAM MASA MENJELANG, TAPI
T'RANG BAGIKU INI:
TANGAN TUHAN YANG PEGANG.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar