Read: Kejadian 4:1-16
“Apakah mukamu tidak akan
berseri, jika engkau berbuat
baik? Tetapi jika engkau
tidak berbuat baik, dosa
sudah mengintip di depan
pintu; ia sangat menggoda
engkau, tetapi engkau harus
berkuasa atasnya. (Kejadian
4:7)”
Bible in a year: Kejadian 46-48
Setiap orang tentu pernah mengalami
pencobaan atau godaan untuk
berbuat dosa. Pencobaan itu berasal
dari luar, dari segala sesuatu yang
dijumpai, menggoda hati dengan
memancing hawa nafsu. Akibatnya
dapat terpancar luapan emosi, seperti
cemburu, iri, tersinggung, dan
amarah. Dalam keadaan seperti itu,
suasana hati tidak lagi nyaman dan
pikiran pun kerap menjadi gelap.
Kain merasakan iri hati terhadap
Habel, adiknya. Tuhan
mengindahkan kurban persembahan
Habel, namun mengabaikan
persembahannya. Alkitab tidak
menjelaskan alasan Tuhan. Kain
tampaknya tidak dapat menerima
keputusan Tuhan itu; bisa jadi ia
merasa kehilangan harga diri sebagai
kakak. Si jahat memanfaatkan
kesempatan atas sikapnya itu.
Kegalauan hati Kain terpancar dari
wajahnya yang muram. Ia tergoda
dan terpancing emosinya sehingga
tega membunuh Habel. Ia tidak lagi
berpikir secara jernih karena dosa
sudah menutupi pintu hatinya
sehingga ia tidak mampu
mengendalikan diri. Kain
melampiaskan amarahnya pada
Habel yang sesungguhnya tidak
bersalah. Rasa iri membangkitkan
amarahnya dan kemudian
mendorongnya melakukan tindakan
keji.
Tidak semestinya Kain jatuh ke
dalam dosa jika saja ia mau belajar
memahami apa yang menyenangkan
hati Allah. Tetapi dia tidak
melakukan introspeksi, malah
mencari kambing hitam. Sering kali
kita juga terjebak emosi seperti Kain,
ketenangan hati kita terusik dan
menjadi galau, sehingga kita tergoda
oleh dosa. Waspadalah!
Pesan : SUASANA HATI YANG GALAU
MEMBUTAKAN PIKIRAN.
KETENANGAN HATI ADALAH
KUNCI PENGUASAAN DIRI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar