@thebiblesay

Sabtu, 10 Januari 2015

BERDOA? SAYA BISA!

Kejadian 28-30
Tim visitasi mengunjungi seorang
nenek, anggota jemaat, yang sakit. Ia
tinggal sendirian, anak-anaknya
merantau ke kota-kota lain. Soal
makan sehari-hari, salah seorang
anaknya melanggankan catering
service. Saat mengunjungi si nenek,
salah seorang ibu anggota tim
melihat ada tumpukan piring dan
baju kotor di rumahnya. Selesai
berbincang akrab, dan saat hendak
pulang, salah satu anggota tim itu
bertanya kepadanya, "Oma, ada
yang perlu kami doakan?" Setelah
berpikir sejenak, ia menjawab, "Nak,
kalau berdoa saya bisa, tapi jika
kalian rela, tolong cucikan piring-
gelas dan baju-baju kotor itu."
Sering kali kita ini "omdo" atau
omong doang. Kasih kita berhenti
hanya sebatas kata-kata. Jangankan
tuntutan seberat "menyerahkan
nyawa kita untuk saudara-saudara
kita" seperti Kristus (ay. 16),
menolong orang lain saja kita jarang
sekali melakukannya. Alasan yang
kita berikan cukup masuk akal:
"Memenuhi kebutuhan dan
kepentingan diri sendiri saja masih
susah, masakan mau membantu
orang lain. Nantilah, kalau saya
sudah mampu, saya akan menolong
orang lain." Namun, ungkapan
"kalau saya mampu" menyiratkan
keengganan, karena kita tidak tahu
kapan kita merasa sudah mampu!
Hal pertama yang kita butuhkan
untuk menolong sesama adalah
kemauan, diiringi dengan memohon
pertolongan Tuhan agar Dia
memampukan. Sehingga, di dalam
Tuhan, kita memenuhi perintah
Yohanes, "... marilah kita mengasihi
bukan dengan perkataan atau
dengan lidah, tetapi dengan
perbuatan dan dalam kebenaran."

Pesan : PERKATAAN TAK AKAN MENJADI
TINDAKAN
JIKA TAK DISERTAI KEMAUAN
MEWUJUDKANNYA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar