1 Korintus 7:23 “Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas
dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia”
Ada seorang
petani yang sedang bekerja di ladang di sebuah pucuk bukit. Suatu ketika, ia
melihat samudera tiba-tiba surut dari pantai. Secara naluri ia tahu kalau
sebentar lagi akan terjadi gelombang tsunami besar. Melihat tetangga-tetangganya
yang tinggal di pesisir pantai dan mengetahui bahwa satu-satunya pelarian
mereka adalah perbukitan, maka si petani membakar ladangnya sendiri. Melihat asap
yang membumbung tinggi, orang-orang yang ada di bawah bukit pun segera berlari
untuk menolong si petani. Beberapa waktu kemudian, dari puncak bukit mereka
mengamati tsunami menerjang rumah-rumah yang baru saja mereka tinggalkan. Petani
itu telah mengorbankan ladangnya demi nyawa penduduk tepi pantai tersebut.
Kita bisa
bekerja di tempat yang bergengsi, karena kita telah dibekali dengan pendidikan
yang memadai. Namun untuk menikmati pendidikan tinggi itu, ada orang tua yang
membiayai dengan jerih lelah mereka. Kemudian kita bisa menikmati makanan
setiap hari, itu pun karena orang tua berusaha sedemikian rupa untuk memelihara
dan membesarkan kita. Bahkan kita bisa memperoleh hidup kekal, sebab Yesus
telah membayarnya dengan darah-Nya. Ya, ada banyak hal yang bisa kita kecap
dengan baik, karena ada seseorang yang sudah membayar harganya. Namun pertanyaannya,
pernahkah kita meluangkan waktu untuk berterima kasih dan mengekspresikan
penghargaan kita kepada mereka yang telah membayar segala sesuatu bagi kita?
Kita ada
sebagaimana kita ada sekarang , semuanya bukan karena kita semata. Demikian juga
berkat yang kita terima hari ini tidak terjadi dengan sendirinya. Semuanya itu
tak lepas dari pemberian, pengorbanan, dan jerih payah orang-orang tertentu
bagi kita. Mungkin orang tua, pasangan, sahabat, dan tentu saja Tuhan yang
memberkati kita. Jadi, ekspresikan rasa syukur kita dan ucapkanlah terimakasih
untuk harga bayar dan pengorbanan yang telah mereka lakukan untuk kita. Mereka sudah
melakukan yang terbaik bagi kita, apa yang kita lakukan untuk membalas mereka?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar