@thebiblesay
▼
Selasa, 01 Juli 2014
Nge-blend dan Nyetel
Kejadian 39 : 1-6
Kalau boleh jujur, salah satu hal yang paling saya tidak suka waktu aktif belajar dulu adalah moman kenaikan kelas. Emang sih kasta, tapi tantangan baru pun membentang di depan mata. Tantangan ini bukan soal pelajaran yang lebih pada soal lingkungan yang baru. Apalagi kalau harus naik tingkat, dari SMP ke SMA atau dari SMA ke bangku kuliah. Haduh... Rasanya tuh berat banget waktu mau masuk di hari pertama. Gimana enggak, semuanya baru dan terasa asing. Keluhan "harus adaptasi lagi deh" pun akhirnya keluar, sebagainya. Nge-blend dan nyetel kemudian jadi harga mati, alias harus diwujudin.
Bicara soal lingkungan baru, pikiran kita tidak bisa lepas dari sosok yusuf. Tokoh Alkitab satu ini faktanya emang harus berkali-kali bergulat di lingkungan yang sama sekali baru buatnya. Dan sebab itu, kita bisa belajar darinya gimana bisa gampang nyetek dengan lingkungan baru. Pertama, waktu di rumah potifar, ia bisa langsung dipercaya dan diterima jadi kepala pelayanan. Ini tidak lain karena penyertaan Tuhan & kerajinannya dalam memberikan yang terbaik dalam bekerja. Kedua, ketika di penjara, ia juga bisa langsung nyetel dengan juru minuman dan roti raja dengan menawarkan bantuan, yakni menafsirkan arti mimpi mereka(Kej. 40:8). Sikapnya ini membuatnya di terima & mendapatkan teman.
Beri yg terbaik yg bisa dilakukan sesuai peran kita & tidak segan menawarkan diri membantu org lain, kedua gal ini adalah kunci penting kita bisa dengan gampang nge-blend dan nyetek dengan lingkunganyg baru. Kemampuan diri akan membuat orang-orang baru tidak segan mendekati kita, dan keterbukaan diri kita menawarkan bantuan akan membuat orang lain ngerasa nyaman ada di dekat kita. Begitu kedua hal ini udah dilakukan, pasti deh lingkungan yg baru tidak akan lagi menakutkan yg kita pikirkan dan rasakan sebelumnya. Lingkuan baru? Siapa takut!
Benar, setuju,Amin.
BalasHapus