Ayat=> matius 6:7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.
Suatu kali saat sedang membuka akun facebook, aku baca satu
status yang sangta menarik : “meskipun kita tidak tahu bagaimana harus berdoa,
tetaplah berdoa, karena kekuatan doa berada pada Bapa yang mendengarkan, bukan
pada kita yang mengucapkan.” Sederhana tapi sangat mengena dan aku setuju
banget.
Banyak orang berhenti berdoa. Biasanya penyebabnya adalah
1.
Ngerasa doanya kurang kuat dan cuman mentok
sampai plafon kamar, sehingga gak terkabul karena Tuhan gak mendengarnya.
2.
Ngerasa berdosa dan nggak layak sehingga Tuhan
menutup telinga atas doa-doa yang dinaikkan, Tuhan nggak peduli.
Salah satu pemikiran manusia yang salah tapi juga sangat
sulit dihilangkan adalah kecenderungan menyamakan sifat Tuhan dengan sifat
manusia. Karena manusia lebih memilih dan menyukai orang-orang dengan koleksi
kosakata indah bak puisi saat berdoa, maka menganggap Tuhan pun demikian.
Karena manusia bersifat “ memang dia sudah aku maafkan, tetapi aku enggak mau
lagi berurusan dengan dia,” maka meski Tuhan sudah mengampuni, pasti Dia enggak
mau lagi mendengar doa dan berurusan dengan manusia seperti aku. Dalam hubungan
dengan Tuhan khususnya lewat doa, manusia sering menempatkan dirinya sebagai
fokus dan alasan, bukan Tuhan. Karena aku karena aku, bukan karena Tuhan dan
karena Tuhan.
Bacaan firman hari ini juga menyadarkan aku bahwa
kekuatan doa bukan terletak pada kita yang berdoa (seperti apa doa kita dan
bagaimana keadaan kita waktu berdoa), tetapi pada Dia yang mendengarkan doa
kita. Kekuatan doa bukan pada kita yang berseru
dan menggedor pintu, tetapi pada Dia yang memiliki pendengaran tajam dan membuka pintu atas
ketukan, selembut apapun itu. Itulah kasih karunia, kasih di luar akal sehat! So,
hilangkan segala macam keraguan ketika kita hendak menghampiriNya dalam doa.
Apapun yang jadi masalah kita sekarang, sampaikan semuanya itu dengan rendah
hati dihadapanNya. Kalo kita menunggu sampai layak, maka kita nggak akan pernah
berdoa. Jangan biarkan pikiran kita diintimidasi oleh iblis. Tetaplah berdoa
dan jadikan Dia fokus dan alasan.
bahan renungannya sgt memberkati..
BalasHapusGbu..
admin, aku ijin share ya.. source nya aku sertain juga kok:) thanks
BalasHapus