Sebuah truk menghantam langsung mobil yang dikendarai Ibu Ong Sri Mulyati sekeluarga
ketika mengadakan liburan. Sang suami tewas dan anaknya Marko pecah
tempurung kepalanya. Operasi pun dilakukan agar kondisi kritis Marko
terselamatkan.
Hasil
operasinya pun bagus, Marko dapat melewati kondisi kritis. Namun Ibu
Ong Sri Mulyati tidak mengetahui jika suaminya meninggal. Keluargapun
berat untuk memberitahukan suaminya telah meninggal. Hal ini sungguh
memukul Ibu Ong Sri Mulyati dikala juga melihat sang anak, Marko masih
tergolek lemas di rumah sakit.
Setelah
40 hari, Marko dapat diperbolehkan pulang kerumah. Sehari dirumah,
Marko demam tinggi dan dibawa ke rumah sakit. Marko harus menjalani
operasi kedua untuk membersihkan tulang-tulang yang tersisa pasca
operasi pertama. Marko dapat pulih kembali. Namun sang Ibu masih tidak
mempercayai keadaan ini. Dirinya mempertanyakan kenapa Tuhan
memberikannya cobaan yang begitu berat ini.
Keluargapun
membawa ibu Ong kepada seorang hamba Tuhan untuk konseling apa yang
sedang digumuli. Lalu dirinyapun mendapat konseling pribadi dan
didoakan. Hal tersebut mampu membuatnya bertahan dan tetap mempercayai
rencana Tuhan. Meski masih berduka dirinya tetap menjalankan bisnis
sang almarhum suami untuk berjuang bagi hidup keluarganya.
Hingga
beberapa belas tahun kemudian, ketika Marko sudah besar dirinya izin
untuk keluar pergi sebentar. Namun hingga beberapa bulan Marko tidak
kunjung pulang. Hal ini membuat Ibu Ong kembali trauma akan masa lalu
yang mungkin hadir kembali. Namun Marko pun ditemukan. Dirinya mengakui
bahwa dalam beberapa bulan dirinya hilang ingatan dan tidak bia mengendalikan diri.
Lalu
Marko diajak untuk mengikuti sebuah persekutuan doa. Belajar tentang
Firman Tuhan dan saling menguatkan. Didalam persekutuan inilah Marko
ditempa menjadi sorang pribadi yang kuat dan selalu berserah kepada
Tuhan. Hal ini diakui secara langsung oleh teman dan keluarganya.
“Melihat
sekarang Marko bisa berbeda luar biasa, dulu sekolah kita suruh dia
hapal ulangan susahnya ampun-ampun. Tapi begitu banyak ayat-ayat
alkitab dia bisa hapal, itu rencananya Tuhan begitu luar biasa,” ungkap
sang ibu.
Marko kini mempunyai ingatan
yang jauh lebih baik. Bahkan kini dirinya dapat memimpin untuk
mengadakan doa di sekolahnya. “Untuk kehidupan saya yang kedua ini,
Tuhan sudah memberikan hidup saya dua kali, yang harusnya saya mati
tapi sekarang lolos dari kematianlah. Sekarang saya mau menyenangkan
hati Tuhan. Thanks Lord You are My Father,” tutup Marko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar