Banyak dari kita yang apabila mendengar tentang pengajaran Kerajaan Allah
langsung mengasosiasikannya dengan pengusiran roh-roh jahat,
kesembuhan, dan membangkitkan orang-orang yang mati. Padahal, hal ini
belumlah lengkap. Ada satu cara lain yang tertulis di dalam Alkitab
mengenai bagaimana menghadirkan Kerajaan Allah.
Pada kitab Matius 25:40 disana jelas disebutkan bahwa Kerajaan Allah dapat hadir di muka bumi saat kita menolong orang yang membutuhkan atau berbuat kebaikan
kepada mereka yang sangat mengalami kesulitan. Ini penting untuk
digarisbawahi dan dimengerti oleh setiap kita. Mengapa? Karena dengan
begini kita akan mengubah cara pandang kita dalam berbuat kebaikan bagi orang-orang yang membutuhkan.
Disadari
atau tidak, karena seringnya gereja atau kelompok-kelompok Kristen
mengadakan bakti sosial, saat kita melakukannya, kita melakukannya
dengan semangat “senang atau suka saja”. Hal ini tentu tidaklah sehat
karena jika kita melakukan dengan motif seperti itu maka apa bedanya
apa yang kita lakukan dengan orang-orang lain yang belum percaya kepada
Tuhan Yesus. Tidak ada bedanya bukan?
Kemudian
juga jika menggunakan motif “senang atau suka saja” dalam berbuat baik
kepada orang yang membutuhkan maka tidak ada hal yang akan terjadi di
dalam hidup orang-orang yang kita bantu. Mereka sangat mungkin akan
tetap seperti keadaan mereka dimana sebelum kita bantu.
Menjadi berbeda persoalannya jika saat kita mengulurkan tangan kita dengan membawa konsep “supaya Kerajaan Allah
hadir di kehidupan mereka”. Apa yang kita kerjakan kepada orang-orang
tersebut akan berdampak ke dalam kehidupan mereka, bahkan kita akan
meninggalkan sesuatu yang ilahi di tengah-tengah mereka. Lalu sesuatu
ilahi seperti apakah yang kita tinggalkan kepada mereka?
Roma 14:17 berbunyi bahwa Kerajaan Allah
mengenai kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus. Jadi,
dengan begitu yang kita tinggalkan kepada orang-orang yang kita berikan
pertolongan sesungguhnya adalah ketiga hal tadi – kebenaran, damai
sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus.
Tentu
sangat sulit untuk mengetahui atau mendeteksi motif orang-orang yang
melakukan perbuatan baik kepada masyarakat yang secara ekonomi begitu
memprihatinkan. Namun, ini bukanlah persoalan yang besar. Mengapa ?
Karena artikel ini ditujukan kepada Anda, bukan kepada orang yang tidak
membaca pengajaran ini.
Akhir
tulisan, penulis menyatakan selamat mempraktikan kebenaran firman Tuhan
ini di dalam kehidupan Anda masing-masing. Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar